Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Hasil panen beras lokal di Kota Banjarmasin pertahunnya 6 ton. Jumlah itu ternyata tak sebanding dengan kebutuhan beras lokal di Kota Banjarmasin setiap tahunnya yang mencapai 40 ton.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, M Makhmud.
Mahmud menyampaikan, penghasilan beras lokal di Kota memang tak sebanding dengan permintaan. Jika hanya mengandalkan hasil panen saja, tentu tidak cukup memenuhi permintaan beras lokal yang cukup tinggi di samping jumlah penduduk Kota Banjarmasin yang cukup banyak.
Baca Juga: Disdikbud Kalsel Setujui Usulan Pembangunan SMK Di Sungai Andai
Maka dari itu, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin agar ketersediaan beras lokal di kota berjuluk Seribu Sungai itu tetap terpenuhi.
Salah satunya, ialah pemenuhan beras lokal melalui permohonan bantuan distribusi dari kabupaten tetangga di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Jadi ketersediaan beras itu dibantu oleh kabupaten sekitar seperti Kabupaten Batola dan Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar,” bebernya.
Makhmud membeberkan gagalnya panen selama dua tahun terakhir, kian berdampak pada stok beras lokal di Kota Banjarmasin khususnya dan jadi salah satu faktor penyebab kenaikan inflasi.
Apalagi gagal panen tidak hanya terjadi di Kota Banjarmasin saja. Tapi daerah produksi lainnya seperti Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Batola dan lainnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Lantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kalsel Periode 2022-2027
“Sebenarnya beras di pasaran itu mencukupi. Namun memang beras lokal jenis mayang yang banyak dicari. Jadi ini terkait selera masyarakat kita saja yang biasa memakan beras jenis usang. Bukan jenis pulen yang tersedia banyak,” paparnya.
Mengingat peminatnya lebih banyak ke satu jenis beras yang kondisinya saat ini terbatas. Hal itu juga memicu kenaikan harga beras lokal di pasaran.
Sementara itu, ia mengatakan pihaknya bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin sudah melakukan penjajakan guna menjalin kerja sama dengan daerah Pamanukan Jawa Barat untuk meminta bantuan pemenuhan beras yang jenisnya serupa dengan beras banjar.
“Mudah-mudahan secepatnya ada penandatangan Mou dengan kepala daerah untuk pelaksanaannya. Supaya untuk mencukupi kebutuhan beras di tahun ini,” katanya.
Ditanya berapa permintaan beras Pamanukan untuk bisa memenuhi kebutuhan warga Kota Banjarmasin. Ia menjawab masih belum tahu karena masih dalam tahap penjajakan.
Penulis: Hamdani