Pernikahan Dini Banyak Risiko

Banjarmasin, BARITO – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menghadiri kegiatan “One Day for Children” yang merupakan salah satu rangkaian acara Harganas XXVI tahun 2019 di Gedung Idham Chalid, Kompleks Perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru, Jumat (5/7).

Dalam acara itu, Gubernur  mengimbau kepada masyarakat agar menghindari pernikahan dini. Pernikahan dini menyebabkan berbagai risiko bagi pelaku. Di antaranya risiko dari segi kesehatan, sosial dan ekonomi.

“Kita selalu anjurkan kepada masyarakat agar menghindari pernikahan usia dini. Karena kesejahteraan akan terhambat. Pernikahan dini,  karena dilakukan pada usia yang belum matang, maka akan ada persoalan berkait belum siapnya mental untuk membina keluarga, sehingga keluarga akan mengalami gangguan,” ujarnya.

“Saya tidak pernah lelah untuk meminta kepada kita semua para orangtua untuk mewariskan ilmu kepada anak-anak kita. Insya Allah dengan ilmu mereka nanti akan bisa beradaptasi sesuai dengan zaman mereka sendiri,” cetusnya.

Menurut Gubernur, keluarga harus selalu memperhatikan perkembangan anak-anak. Khususnya dalam hal pendidikan maupun kesehatan.

Selain itu, imbuhnya, anak-anak harus selalu dibimbing sehingga anak akan selalu taat kepada orangtua.

Sahbirin berharap,  anak-anak semakin cerdas, ceria,  memberikan semangat kepada orang tua, kepada masyarakat. Karena anak-anak adalah mata hati orangtua dan masa depan Indonesia. “Biar hidup anak-anak bisa berkah, damai kehidupan baik di dunia maupun di akhirat” ujarnya kepada wartawan.

Dalam acara tersebut, anak-anak penyandang tunanetra menampilkan band dengan sebuah lagu, yaitu dari Komunitas Fajar Harapan.

Perwakilan Komunitas Fajar Harapan, Leman Abidin (20), mengatakan persiapan sebelum acara ini di mulai sekitar dua mingguan. Leman tampil memainkan alat musik gitar.

“Namun sejarahnya dulu sebenarnya belum bisa memainkan alat musik terus di sana ada instrukturnya dan di ajarkan cara bagaimana memainkan alat musik,” jelasnya.

Menurut Leman, dirinya memang sempat merasa kesulitan sih pada awalnya. Tetapi lama-kelamaan akhirnya mampu memainkannya.

” Karena saya tidak bisa melihat. Saya baru bisa main alat musik tahun 2009 waktu masih kecil. Selain gitar saya juga bisa memainkan bas dan piano,” tuturnya.

Dia berharap, Peringatan Harganas di Kalsel berjalan dengan lancar dan tidak ada kekurangan dan kendala.tya/slm

Related posts

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel

FOKBI Kalsel Sosialisasi Senam ‘Ikan Nae di Pante’

Anggota DPRD Balangan Sri Huriyati Hadi Serukan Kesetaraan bagi Penyandang Disabilitas