Marabahan, BARITO – Puluhan siswa SDN Pulau Alalak Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala, mendadak berhamburan ke halaman sekolah, menyambut menyambut kedatangan rombongan Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (22/8).
Beberapa staf perpustakaan datang bersama tiga unit motor trail yang membawa buku bacaan, mulai dongeng, cerita rakyat, terkait buku pelajaran, kisah nabi dan rasul, hingga cerita sang princes. Total jumlah bukuyang dibawa pustakawan Sandytia Hediana Hurya, Ahmad Mursyada Noor, dan Eddy Suhermawan itu 300 buah lebih.
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalsel memiliki 8 unit mobil dan empat sepeda motor trail untuk program perpustakaan keliling ini.
Khusus perpustakan trail keliling, ditugaskan delapan rider yang bergantian mengoperasikan kendaraan roda dua pemberian Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor pada awal Januari 2019 lalu.
“Perpustakaan trail keliling ini sasarannya lokasi terpencil di 13 kabupaten kota yang sulit dilalui kendaraan roda empat,” ujar Staf Perpustakaan Daerah Provinsi Kalsel, Husnul Khatimah.
Saat ini ujarnya, daerah yang didatangi masih di kawasan Kota Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Barito Kuala pada titik-titik yang sulit dijangkau.
“Kita mendatangi mulai sekolah TK, SD, panti asuhan, sampai mesjid yaitu pada bulan ramadan lalu, karena sekolah libur,” jelasnya.
Diceritakan Husnul, selama ini ia dan pustakawan lainnya, melewati banyak tempat yang sulit seperti jembatan kecil, jalan sempit hingga harus melalui angkutan sungai agar sampai di lokasi tujuan.
Adapun buku yang dibawakan, menyesuaikan usia sasaran. Pada anak-anak SD dibawakan buku cerita atau dongeng dan pengetahuan lain. Sedangkan anak -anak tingkat SLTP dan SMA disediakan buku sesuai keperluan dan minat mereka.
“Setiap kunjungan kita selalu disambut antusias, mereka senang,” ucapnya.
Kepala SDN Alalak Pulau, Herliana mengaku senang atas kedatangan rombongan perpustakaan trail keliling ke tempatnya yang sampai saat ini belum memiliki perpustakaan sekolah.
“Harapannya perpustakaan keliling ini datang setiap bulan,” ujarnya.
Menurut Herliana, siswa pada dasarnya memiliki minat baca cukup tinggi, cuma keterbatasan bahan bacaan saja.
“Kita ada meminjamkan buku kepada siswa, tapi buku mata pelajaram saja, belum punya buku cerita atau menggambar yang disukai anak-anak,” jelas Herliana.
Selain mendatangkan buku, untuk menghibur dan menarik perhatian siswa, diikutsertakan badut kuda poni pink yang mengiringi rombongan. Sontak hal itu menarik perhatian siswa yang berbondong-bondong, mendatangi sang badut untuk sekedar bersalaman.
Mulan dan Atika, siswi kelas III yang mengaku senang bisa baca buku cerita yang dibawakan ke sekolah mereka. Selama ini mereka hanya membaca buku pelajaran sekolah yang dipinjamkam guru setempat sewaktu-waktu ada pekerjaan rumah (PR) saja.
Keduanya yang mengaku suka membaca cerita dongeng itu, tidak memiliki buku bacaan di rumah selain mata pelajaran.
Buku-buku cerita dengan gambar berwarna nampak sangat menarik perhatian para siwa yang segera mengganti buku lainnya setelah selesai membaca satui buku. Bahkan siswa yang belum lancar membaca, ikut mencari buku-buku, walaupun sekedar melihat gambarnya saja.
“buku yang dipinjami tidak ada gambarnya,” ujar Fahani, siswa kelas III lainnya yang memilih membaca buku tentang hewan dan tumbuhan itu.
Dikatakan Fahmi, mereak kerap dipinjami buku oleh guru setiap Senin dan Sabtu di sekolah yang beralamat di Jalan Pulau Alalak RT 7 itu. Namun sebatas buku yang berkaitan dengan mata pelajaran, bulan buku cerita atau menggambar seperti yang dibawakan rombongan Perpustakaan Daerah Kalsel itu.
“Senang, sering-seirng saja,” harapnya.
Salman