Persemaian Permanen Jamin Ketersediaan Bibit Pohon di Kalsel

PERSEMAIAN- Guna mendukung program Revolusi Hijau yang digalakkan Pemprov Kalsel, telah dibangun Persemaian Permanen yang menyiapkan beragam bibit pohon terutama bibit tanaman bernilai ekonomi tinggi termasuk buah-buahan.(foto ist/brt)

Banjarbaru, BARITO – Guna mendukung Program Revolusi Hijau yang digalakkan Pemerintah Provinsi  Kalimantan Selatan, dibangun persemaian permanen yang menyiapkan beragam bibit pohon terutama bibit tanaman bernilai ekonomi tinggi termasuk buah-buahan. Persemaian permanen bertujuan untuk penyediaan bibit berkualitas dalam jumlah besar pada waktu yang tepat sesuai dengan musim tanam.

Program revolusi hijau adalah kegiatan penanaman pohon besar-besaran guna mengurangi lahan kritis, pemulihan DAS serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Hasilnya program revolusi hijau yang kita galakkan sejak tiga tahun terakhir ini telah membuahkan hasil menggembirakan. Saat ini IKLH Kalsel meningkat dari posisi 26 menjadi 19.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Kalsel, Judita Nurdiana di Banjarbaru  mengatakan dengan tersedianya persemaian permanen, maka pelaksanaan penanaman tidak akan terkendala masalah kekurangan bibit.

“Persemaian permanen merupakan wadah penyediaan bibit yang secara rutin memproduksi bibit berkualitas secara massal, cepat dan berkelanjutan,” tuturnya.

Tahun ini, UPTD BPTH mendapatkan target produksi bibit sebanyak 1,5 juta batang. Selain itu ada pula persemaian permanen milik Badan Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Barito yang setiap tahunnya menyediakan sedikitnya 2,5 juta bibit pohon kepada masyarakat guna mendukung program Revolusi Hijau dan pemulihan kawasan DAS yang kritis.

Kepala BPDASHL Barito Kalsel, Zainal Arifin mengungkapkan jutaan bibit pohon kayu maupun buah-buahan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. BPDASHL memiliki tiga persemaian permanen dengan kapasitas produksi bibit 2,5 juta bibit yang dibagikan kepada masyarakat gratis setiap tahunnya.

Adapun Pemprov Kalsel, menargetkan pemulihan kerusakan kawasan hutan dan lahan ini sebagai bagian upaya menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Setiap tahun kegiatan penanaman pohon yang dilakukan pemerintah, swasta dan masyarakat mencapai lebih 35 ribu hektar.

Rilis/Salman

Related posts

BRGM Luncurkan Muatan Lokal Kurikulum Gambut di Kalsel

Supian HK Terima Penghargaan Nirwasita Tantra 2023, Ini Komitmen Bersama Menjaga Lingkungan Hidup

BEM UIN Antasari Deklarasi Damai Sukseskan Pilkada Serentak 2024