Pertemuan Pemuka Agama Perlu Lebih Intensif

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Untuk menjaga kerukunan umat beragama, perlu peran pemuka agama agar komunikasi dapat semakin kuat dilakukan. Hal itu juga untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya konflik di masyarakat.

Ketua Bidang Dialog Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel Noorhalis Majid mengungkapkan hal itu pada pertemuan dengan jajaran Pemkab Tanah Laut belum lama tadi.

” Kira perlu mengintensifkan pertemuan para pemuka agama agar memberi dampak bagi umat beragama. Bila para pemuka agama intensif bertemu maka komunikasi menjadi akrab dan kerukunan semakin terbangun,” ujarnya.

Noorhalis menuturkan, menjaga kewaspadaan penduduk  pendatang juga sangat penting. Ini mengingat peristiwa di Kalteng atas tertangkapnya 32 orang terduga teroris. Sehingga  kewaspadaan harus ditingkatkan.

Pertemuan pengurus FKUB Provinsi Kalsel dengan Pemkab Tanah Laut digelar di aula pemerintah daerah setempat.

Hadir pada acara itu, Bupati Tanah Laut, Sukamta, yang melihat bahwa posisi FKUB sangat penting untuk menjaga kerukunan beragama. Bupati mengatakan, kalau keragaman ini salah dalam mengelola, maka akan sangat mudah disulut menjadi konflik. Dengan kata lain, masalah kecil bisa menjadi konflik.

“Isu agama itu sensitif. Kalau tidak dikelola bisa menjadi besar. Karena itu perlu peran FKUB  mengelola keragaman melalui berbagai pendekatan,” tegasnya.

Bupati juga menceritakan tentang penguatan ekonomi melalui  LSPBM Sumber Mulia, sebuah koperasi yang sangat heterogen, baik pengurus maupun anggotanya. Penguatan ekonomi dilakukan tanpa melihat latar agama.

“Keberagaman harus terus dikembangkan secara bersama-sama, semoga silaturrahmi ini dapat membangun kebersamaan umat beragama,” kata Sukamta.

Wakil Sekretaris FKUB Provinsi Kalsel, H Bayani Dahlan  menyampaikan  bahwa maksud dan tujuan bersilaturrahmi dengan Bupati Tanah Laut yakni FKUB ingin menyelenggarakan dialog untuk menyerap aspirasi tentang situasi yang dapat menghambat kerukunan beragama. Pendirian rumah ibadah, aliran sempalan, dan rumah ibadah keluarga, menjadi soal dalam kerukunan.

Bayani juga menyampaikan rencana kegiatan FKUB untuk dialog dan penyerapan aspirasi yang lebih luas di Tanah Laut.

“Disamping itu kita ingin memperkuat desa percontohan kerukunan yang sudah ditetapkan yaitu di Tajau Pecah, sehingga bisa menjadi contoh bagi desa lainnya dalam menjaga kerukunan,” bebernya.

Pengurus FKUB lainnya Wahyuddin, memaparkan  sejumlah hasil riset tentang kerukunan yang mengharuskan kewaspadaan semua pihak.

Acara juga diisi dengan dialog, dihadiri para pengurus FKUB Kabupaten Tanah Laut, kepala Kesbangpol, kepala Kemenag, Kabag kesra dan para pejabat terkait.tya

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar