Pertumbuhan Ekonomi China Melambat

Pertumbuhan ekonomi China terus melambat pada Oktober di tengah peningkatan konflik perdagangan dengan AS peningkatan dukungan para pembuat kebijakan terhadap bisnis. (ist/brt)

 Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Pertumbuhan ekonomi China terus melambat pada Oktober di tengah peningkatan konflik perdagangan dengan AS peningkatan dukungan para pembuat kebijakan terhadap bisnis.

Hal tersebut diungkapkan oleh riset Bloomberg Economics yang menggabungkan indikator paling awal yang tersedia pada kondisi bisnis dan sentimen pasar. Upaya pemerintah untuk menstabilkan suasana di kalangan eksekutif dan investor terlihat belum efektif.

Apa yang terjadi pada ekonomi China pada kuartal keempat tahun ini akan diawasi dengan ketat, dengan perhatian pada apakah pemerintah dapat menjaga laju pertumbuhan stabil tanpa lonjakan utang baru.

Sementara kinerja di kuartal ketiga berlalu, banyak efek perang perdagangan dan perlambatan yang masih dirasakan.

“Indikator awal menunjukkan bahwa kondisi ekonomi terus melemah baik di sisi domestik maupun eksternal,” ungkap Kepala Ekonom Bloomberg untuk wilaya  Asia, Chang Shu

“Sentimen ekonomi sangat buruk, terutama di kalangan perusahaan swasta kecil. Kami mengharapkan dukungan kebijakan bagi ekonomi untuk terus memperluas ke semua aspek pertumbuhan, seprti ekspor, konsumsi, dan investasi,” lanjutnya.

Pemerintah bulan ini memperkenalkan sejumlah langkah untuk menstabilkan sentimen, termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan likuiditas dalam sistem keuangan, pengurangan pajak baru untuk rumah tangga, serta langkah-langkah yang ditargetkan untuk membantu eksportir.

Pejabat tinggi termasuk Presiden Xi Jinping juga berusaha untuk meningkatkan kepercayaan investor, mengomentari kekuatan fundamental ekonomi dan mencoba untuk berbicara tentang pasar saham, yang telah jatuh hampir 8% bulan ini.

Data ekonomi China resmi pertama untuk bulan Oktober, yaitu indeks manajer pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI)untuk sektor manufaktur dan non-manufaktur, akan dirilis Rabu pagi di Beijing.

Indeks manufaktur diperkirakan akan lebih rendah sementara indeks non-manufaktur, yang meliputi industri konstruksi dan jasa, diperkirakan tidak akan berubah, menurut analis yang disurvei oleh Bloomberg.

Sebelumnya, angka PMI sektor manufaktur melambat pada bulan September ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir.

Sementara itu, menurut data PDB resmi yang dirilis awal Oktober, pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal ketiga lebih dari yang diperkirakan menjadi 6,5%, namn nilai ekspor meningkat karena produsen bergegas untuk mengirim produk ke AS menjelang kenaikan tarif yang dijadwalkan Januari.

Sentimen pasar sebagian besar negatif pada bulan Oktober. Shanghai Exchange Composite Index jatuh pada bulan Oktober ke level terendah dalam empat tahun di tengah penurunan yang lebih luas di pasar ekuitas global.

Menambah tekanan pada pertumbuhan ekonomi, harga sejumlah komoditas termasuk tembagaarga tembaga juga turun, meskipun harga bijih besi terus meningkat karena tindakan keras terhadap polusi terus meningkatkan permintaan.   bis/afd/brt

 

Related posts

Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Lakukan Sidak SPBU di Wilayah Kalsel

Dorong Penetrasi Digital Lewat SuperApp BYOND by BSI

PT Star Wagen Indonesia melakukan Handover Ceremony unit Dewatering Pump PAC SH128 Atlas Copco kepada PT Putra Perkasa Abadi