Pesan-pesan Pangeran Antasari Bagus untuk Generasi Sekarang

Banjarmasin, BARITO-Buyut Pangeran Antasari, Gusti Aminuddin mengapresiasi upaya-upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov)  Kalimantan Selatan (Kalsel) menularkan nilai-nilai moral dari Pahlawan Nasional Pangeran Antasari, termasuk melalui film perjuangan.

Gusti Aminuddin merupakan anak Gusti Arsyad bin Panembahan Muhamad Said, salah satu anak Pangeran Antasari. Laki-laki berusia 81 tahun ini lahir di Bogor, karena ayahnya turut menjalani masa pembuangan oleh penjajah Belanda saat itu.

Menuru Aminuddin, pesan-pesan yang ditanamkan kakek buyutnya itu, sangat relavan dan patut dipegang generasi sekarang dalam turut andil mengisi kemerdekaaan dengan pembangunan, sesuai peran masing-masing.

Nilai nilai luhur itu antara lain semangat yang kuat yang tak mudah menyerah atau diistilahkan haram manyarah, waja sampai ka puting. Kemudian sikap kebersamaanyang perlu terus dijaga  demi utuhnya persatuan bangsa ini.

Pemprov Kalsel memperingati wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari 2018, Kamis (11/10), di Makam Kuburan Muslimin Sei Jingah Banjarmasin. Upacara lansung dipimpin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dihadiri para pejabat SKPD Pemprov Kalsel, anggota Polri Polda Kalsel, TNI Korem 101/Antasari, Camat Banjarmasin Utara, dan para Lurah, serta anak-anak sekolah disekitar makam.

Di kesempatan itu, gubernur menyampaikan pidatonya yang juga berisi meneladani petuah-petuah yang diajarkan Pangeran Antasari  semasa hidupnya.

“Klo kita sudah mau menyusir penjajah, sepakat membela, jangan sampai diberi muka, jangan sampai menyerah, haram dijamah penjajah, haram diriku dipenjara, haram negeri ku dijajah, itu lah pesan-pesan Pengeran Antasari,” ucapnya.

“Jaga pulau kita ini jangan sampai ditambang batubara, apalagi pulau kecil seperti di Kotabaru Pulau Laut, akan terguras masuk air laut, tenggelam Pulau Laut, pertanyaan siapa yang bertanggung jawab, terus pertahankan Pulau Laut yang kecil dari pertambangan batubara, pesan dan semangat Pangeran Antasari, sebagai motivasi generasi penerus untuk terus bergerak membangun banua, berhentilah bacakut papadaan (perang mulut antar sesama), mari kita bangun pemerintahan provinsi, cita-cita kita bersama mewujudkan Kalimantan Selatan mandiri dan terdepan, sebuah provinsi yang diridhoi Allah SWT,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, ratusan masyarakat Kota Banjarmasin, Rabu malam (10/1), mengikuti prosesi haul ke 156 wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari  di Masjid Jami Sungai Jingah Kelurahan Antasan Kecil, Kota Banjarmasin.

Acara yang berlangsung setelah salat magrib itu dihadiri Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie  dan buyut Pangeran Antasari, Gusti Aminullah.

“Ini (haul Pangeran Antasari,red) kesempatan berharga, karena dihadiri langsung satu-satunya anak cucu Pangeran Antasari yang masih ada,” ujar Abdul Haris usai acara.

Dikatakan Abdul Haris, sesuai  isi pidato yang dibacakannya dihadapan jemaah yang hadir, nilai-nilai yang ditanamkan Pangeran Antasari  kepada pengikutnya selama masa perjuangan melawan penjajah Belanda, masih relevan dipegang saat ini, dalam rangka membangun bangsa ini.

Nilai dimaksud antar lain semangat haram manyarah,waja sampai kaputing yang mengandung makna berjuang harus dengan semangat sampai akhir, tidak patah ditengah jalan.

Selain itu, uangkapan jangan bacakut papadaan (bertengkar dengan saudara,teman) perlu dijaga agar persatuan tetap terjalin dan melangkah bersama mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan.

Haul juga diisi dengan penyerahan secara simbolis bantuan 850 paket sembako kepada masyarakat yang masuh dalam program keluarga harapan (PKH) di Kota Banjarmasin, disaksikan Ketua MUI Kalsel, KH Husin Nafarin yang sekaligus memimpin haul.  slm

Related posts

Poltekkes Banjarmasin Launching Wisata Sehat dan Gelar Kegiatan di Kampung Hijau

Pemprov Kalsel Ikuti Uji Publik Keterbukaan Informasi di KIP RI

Wartawan Barito Post Anang Fadhilah Lulus jadi Penguji UKW Dewan Pers