Petani Jangan Buru-buru Jual Gabah

PIAWAI-Mengenakan kaos oblong hitam tanpa alas kaki, Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor nampak piawai mengoperasikan mesin pemotong padi (combine harvester) pada kegiatan panen perdana sekaligus tanam bibit padi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar, Kamis (12/3). (foto salman/brt)

Kabupaten Banjar Panen Perdana Program Serasi

Martapura, BARITO – Petani di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kini bisa menikmati panen padi di luar musimnya karena pemerintah provinsi mulai tahun ini menerapkan Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang tersebar di 9 kabupaten.

Namun para petani disarankan agar mereka tidak buru-buru menjual gabah hasil panen mereka kepengumpul, melainkan setelah diproses menjadi beras, sehingga nilai jual yang didapat akan lebih besar.

Hal itu disampaikan Direktur Irigasi Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan RI, Rahmanto usai peresmian Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) yang dilengkapi mesin penggiling padi berteknologi modern sekaligus Pencanangan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di Desa Selat Makmur Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar.

“Kalau dijual gabah, yang untung orang lain. Tapi kalau berupa beras, nilai yang didapat akan lebih besar,” ujarnya.

Keberadaan SP3T ujarnya, bertujuan agar harga jual yang diperoleh petani pada posisi tinggi dan menikmati keuntungan. Penanganan pascapanen yang baik harus dengan sistem pengelolaan yang terstruktur, salah satunya melalui pembentukan pelayanan ini.

Dikatakan, selama petani padi banyak yang tidak menikmati hasil panennya secara maksimal karena banyak dijual dalam bentuk gabah kering panen. Bahkan, ada yang dijual secara tebasan yakni ketika gabah masih ada di lahan.

Melalui bantuan yang diberikan dimungkinkan tidak ada lagi gabah rusak ketika musim hujan karena tidak ada mesin pengering. Bahkan, dengan adanya paket sarana itu lembaga tani bisa memproduksi beras kemasan dengan label yang khas.

Rahmanto mengharapkan melalui keberadaan SP3T dan dilengkapi dengan mesin penggiling padi, diharapkan kesejahteraan petani makin meningkat.

Peresmian SP3T dan Pencanangan Gerakan Pengendalian OPS dilakukan usai panen perdana Program Serasi di di Desa Kampung Baru, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar yang dihadiri Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dan Bupati  Banjar, KH Khalilurrahman serta para penyuluh tani dan warga setempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan, panen padi seluas 500 hektare dari total luasan 3.000 di Kecamatan Beruntung Baru itu merupakan bagian dari Program Serasi dari Kementerian Pertanian RI.

Di Kalsel katanya, ada sembilan kabupaten daerah sasaran Serasi. Sedang Kabupaten Banjar mendapat jatah luas areal tanam sebanyak 23 ribu hektar dari total 120 ribu hektar untuk tahun anggaran 2020.

 

Sementara, Paman Birin (sapaan gubernur ) mengatakan, dengan adanya program Serasi, maka para petani di Kabupaten Banjar khususnya dapat memanen padi mereka sebanyak 2 atau 3 kali dalam setahun.

“Jadi setelah memanen, tanam lagi, panen lagi, tanam lagi, begitu seterusnya,” ungkap Paman Birin.

Program ini ujarnya dapat menjadikan lahan pertanian di Kalsel menjadi lahan yang aktif untuk menanam padi.

“Semua lahan pertanian di Kalsel harus digerakkan agar petaninya sejahtera dan dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kalsel, Kita tahu yang namanya padi ataupun beras, merupakan konsumsi utama masyarakat Indonesia. Jika semua lahan pertanian digerakkan, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kalsel, atau bahkan mengeskpornya keluar,” ujar Paman Birin.

Pada kesempatan itu, selain melakukan pemotongan padi menandai panen perdana dan penanaman bibit,  Paman Birinm langsung mengoperasikan mesin pemotong padi dengan piawai tanpa terlihat canggung.

“Hari ini syukuran atas panen padi di Desa Kampung Baru. Mari kita gelorakan semangat menanam padi. Semoga petani kita dalam menanam padi bisa mendapatkan hasil maksimal. Sehingga lahan pertanian di Kalsel tidak ada yang menjadi lahan tidur,” ajaknya.

Ditempat yang sama, Bupati Banjar menyampaikan bahwa program Serani diharapkan dapat memberikan andil dalam mewujudkan Indonesia menuju lumbung pangan dunia tahun 2045 mendatang.

“Saya berpesan kepada warga masyarakat agar menjaga dan merawat hasil dari kegiatan Program Serasi, bersama-sama kita harus menjaga dan merawat hasil dari kegiatan SERASI yang dilaksanakan, baik itu berupa saluran air, jalan usaha tani, tanggul, perpipaan dan pintu air agar kegiatan budidaya padi tidak terhambat dan tidak mengalami kendala lagi dikemudian hari,” ucap Bupati yang akrab disapa Guru Khalil itu.

Penulis: Salman

Related posts

Tabrakan Beruntun Libatkan Tronton, Mobil dan Motor di Jalan S Parman Banjarmasin

Hapus Sekat Kesukuan, ULM Bagian NKRI dan Bangun Prestasi

Eksepsi Terdakwa OTT KPK Ditolak, JPU Siapkan 20 Saksi