Petani Rantau Badauh Keluhkan Gangguan Monyet Liar

by admin
0 comments 2 minutes read

SERAP ASPIRASI-Anggota DPRD Kalsel DR H Karli Hanafi Kalianda, SH MH reses di Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Batola.(ist)

Marabahan, BARITO – Masyarakat Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala, yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, mereka mengeluh dan hampir putus asa menghadapi gangguan monyet liar atau disebut juga “warik” yang tidak hanya mengganggu lahan pertanian, tetapi juga merambah ke pemukiman penduduk.
Keluhan warga itu disampaikan kepada anggota DPRD Kalimantan Selatan DR H Karli Hanafi Kalianda, SH MH yang melakukan reses di Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh, Senin (25/2/2019).

Kepala Desa Sungai Pantai Fauzi bersama puluhan warga lainnya berharap melalui Karli Hanafi yang berasal dari Partai Golkar itu untuk bisa mencarikan solusi mengatasi serangan warik atau monyet liar tersebut.

“Biasanya monyet-monyet itu datang bergerombol, jumlahnya mencapai ratusan ekor. Binatang-binatang ini memakan dan merusak apa saja yang ada di lahan pertanian, seperti Jeruk, Rambutan, Padi, Semangka dan lain-lain,” ujar warga lainnya menambahkan.

Bahkan, kata warga lainnya menambahkan, warung warga juga kerap diganggu dan dihamburkan serta memakan dan meminum apa saja yang bisa dimakan di minum, termasuk pula kandang-kandang ayam, telur ayam tidak akan ada sisanya kalau sudah di serang monyet-monyet liar tersebut.

Dikatakan juga monyet-monyet liar yang kerap mengganggu lahan pertanian dan pemukiman warga itu merupakan binatang liar yang asalnya dari hutan, namun setelah habitatnya selama ini dijadikan perkebunan sawit, hewan-hewan itu beralih ke pertanian dan pemukiman warga.

“Selain itu kebakaran lahan juga penyebab berpindahnya monyet-monyet liar itu dari tempat asalnya,” jelas Kepala Desa Sungai Pantai Fauzi.

Serangan atau gangguan monyet liar dengan bulu agak kemerahan dan besarnya beragam, ada yang sebesar anak-anak berusia 6-7 tahun itu cukup berdampak pada aktivitas pertanian maupun aktivitas sehari-hari warga setempat.

“Karena terganggu, otomatis hasil yang dicapai seperti dari pertanian juga tidak maksimal,” tambah Kai Husai warga setempat.

Pada kesempatan itu, mereka berharap melalui Karli yang berasal dari daerah pemilihan Kabupaten Batola ini untuk mencarikan solusi mengatasi serangan monyet liar itu, misalnya dengan membuatkan perangkap berupa bangunan beberapa unit untuk menangkap hewan liar yang mengganggu tersebut.

Menanggapi keluhan warga tersebut, Karli mengatakan pihaknya akan membawa permasalahan ini ke Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dan juga instansi terkait di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

“Insha Allah kita akan carikan solusi untuk permasalahan ini,” ujarnya.
Selain di Desa Sungai Pantai, pada hari yang sama Karli juga melakukan reses di Desa Pindahan Baru Kecamatan Rantau Bedauh untuk menyerap aspirasi dari warga setempat yang diterima Kepala Desa Amat dan puluhan warga setempat.rel/sop

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar