Banjarmasin, BARITO – Kawasan pinggiran Kota Banjarmasin ternyata masih banyak belum terjamah penerangan jalan umum (PJU). Sehingga tak heran bila berkunjung dilokasi pinggiran kota terasa masih gelap, meski lingkungan sudah dialiri listrik.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Arifin Noor, menyampaikan, kurangnya fasilitas PJU pada pinggiran kota tersebut tidak lama ini akan segera difasilitasi.
Sebagai data sementara kampung yang memerlukan PJU itu seperti di Kawasan Kuin Kacil, Banyiur Dalam dan kampung lainnya yang berada di pinggiran kota.
Sebagai tindak lanjut itu, saat ini pihaknya mulai melakukan penghitungan anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi pemasangan PJU di kampung tersebut.
“Mudahan ini bisa segera difasilitasi,” katanya.
Arifin melanjutkan, saat ini proyek untuk pembangunan PJU masih dilakukan proses lelang, dengan anggaran kurang lebih Rp1,2 miliyar.
Arifin juga menerangkan, seiring berkembangnya dan bertambahnya PJU, itu juga akan menambah biaya pembayaran listrik kepada PLN. Kalau hitung-hitungan jumlah PJU sekitar 15 ribu titik di Banjarmasin ini telah menelan biaya kurang lebih Rp 1,6 miliar perbulannya.
“Sedangkan anggarannya pertahunnnya ada Rp 19 miliar. Anggaran itu kemungkinan tiap tahunnya akan bertambah, karena permintaan PJU ini selalu ada seiring berkembangnya kota,” katanya.
Ditanya soal kekuatan PJU yang ada di kota seribu sungai ini, Arifin mengatakan semua tergantung kondisi alam dan sifat kebendaan itu sendiri. Maksudnya, kekuatan tidak bisa disama ratakaan, karena setiap titik meskipun sama fisik terkadang beda.
Itu juga diakuinya, pihaknya pernah melakukan pendataan soal kekuatan, yang ada apabila membutuhkan perawatan dan pergantian, pihaknya siap menindaklanjuti. Juga demikian pada warga yang mengusul pengadaan PJU.
Hamdani