PMK Kyokushin Kalsel Merasa Kurang Diperhatian Forki

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Perguruan Pembinaan Mental Karate (PMK) Kyokushin juga bagian anggota Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Kalsel. Namun aliran full contact itu, merasa kurang diperhatikan induk organisasi karatenya.

Sejak dulu, PMK Kyokushin Kalsel tidak pernah difasilitasi dalam segala kegiatan. Tak ayal, aliran full contact tersebut merasa di anaktirikan Forki.

“Aliran full contact memang kurang mendapat perhatian. Kegiatan pertandingan, tempat latihan, dan lainnya, tidak pernah difasilitasi induk organisasi karate terbesar di daerah,” ungkal legenda Kyokushinkai Kalsel, Sensai Geman Yusuf SH MH yang juga karateka senior DAN IV aliran full contact, kemarin di Banjarmasin.

Perhatian Forki, lanjut Advokad kondang Kalsel ini, berbanding terbalik dengan perlakuan pada perguruan karate aliran no contact atau sotokan. “Merek selalu difasilitasi untuk menggelar berbagai kegiatan, termasuk pertandingan,” tuturnya.

Aliran full contact di daerah ini, kata Geman ada beberapa perguruan. Namun karena tidak adanya event yang difasilitasi Forki, maka perguruan-perguruan tersebut menjadi vakum.

Dari segi kuantitas, Geman mengakui, jumlah perguruan aliran no contact atau sotokan, memang lebih banyak dibandingkan aliran full contact, seperti perguruan Inkai, Inkanas, Lemkari, Inkado dan lain-lainnya. Tetapi, seyogianya Forki juga memberikan dukungan yang sama terhadap PMK Kyokushinkai dan perguruan full contact lainnya. “Sehingga kegiatan karate di daerah ini menjadi semarak,” katanya.

Misalkan Forki menggelar event untuk perguruan aliran sotokan, tetapi juga menampilkan pertandingan full contact. ‘’Saya berani pastikan olahraga karate banua akan lebih berkembang, penggemar olahraga bela diri karate bisa melihat dan memilih perguruan aliran mana yang mereka akan ikuti dan masuki,’’ beber owner RM Sari Patin Kayu Tangi Banjarmasin ini.

Kabar gembira datang dari
Forki Banjarmasin yang diketuai Sensai H Johansyah, yang mendirikan Dojo Karate di ula lantai 4 Kejaksaan Tinggi Kalsel di Jl DI Panjaitan Banjarmasin.

‘’Pak Johan bahkan memberi tahu semua perguruan karate di Banjarmasin untuk menggunakan fasilitas tersebut untuk tempat latihan, baik perguruan sotokan mupun full contact,’’ terang Geman.

Dia berharap dengan sikap ketua Forki Banjarmasin tersebut, PMK Kyokushin dan perguruan full contact lainnya akan bergairah, karena merasa juga mendapatkan perhatian tidak seperti sebelumnya, aliran full contact merasa di anaktirikan.

Perguruan PMK Kyokushin di Banjarmasin berdiri sejak tahun 1980-an, dengan pusatnya di Kota Batu Malang Jawa Timur dengan pendirinya Shihan Nardi T Nirwanto (alm) dan Senpai Priyadi Limantara (alm).

Geman mengembangkan PMK Kyokushin di Kalimantan Selatan bersama Sensai Berlianto, Senpai Apung, Senpai Rudy dan Sensai Taufik Pengky.

Penulis: Tolah

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar