Banjarmasin, BARITO – Kondisi pandemi Covid-19 di dua provinsi tetangga Kalimantan Selatan (Kalsel) yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim) masih mengkhawatirkan.
Jumlah penderita Covid-19 di Kalsel pun dalam seminggu belakangan meningkat dengan cepat.
Satgas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel mencatat kembali ada tambahan 307 kasus aktif di Kalsel, Selasa (13/7/2021).
Berbagai langkah antisipasi diambil pemangku kebijakan, termasuk dengan menambah kapasitas fasilitas karantina pasien Covid-19 di Banua.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Kalsel yang menyiapkan fasilitas karantina untuk penderita Covid-19 dari kalangan masyarakat umum, Polda Kalsel pun turut melakukan langkah serupa.
Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono, Selasa (13/7/2021) mengatakan, Polda Kalsel memanfaatkan Gedung Kantor Sekretariat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalsel sebagai alternatif fasilitas karantina dan isolasi bagi Anggota Polri atau keluarganya yang terpapar Covid-19.
Berlokasi di Jalan Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel, fasilitas karantina ini ditujukan untuk Anggota Polri penderita Covid-19 dengan gejala ringan.
Sedangkan untuk yang bergejala sedang apalagi berat, tentu akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19.
Wakapolda Kalsel bersama sejumlah Pejabat Utama Polda Kalsel pun telah memantau kesiapan fasilitas karantina tersebut.
“Tujuannya utamanya untuk mengantisipasi menumpuknya pasien, khususnya personel Polda Kalsel di RS Bhayangkara maupun rumah sakit umum lainnya, maka dari itu Polda Kalsel melakukan terobosan salah satunya pemanfaatan Kantor Sekretariat PBSI Kalsel sebagai shelter isolasi,” kata Wakapolda.
Penambahan tempat tidur juga rencananya akan dilakukan agar fasilitas isolasi tersebut bisa optimal sebagai lokasi karantina Covid-19.
Terpisah, Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Ubaidillah mengatakan, memang ada sejumlah Anggota Polri di wilayah Polda Kalsel yang saat ini tengah menjalani karantina dan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.
“Ada beberapa yang gejala ringan isolasi mandiri, yang harus dirawat di Rumkit Bhayangkara ada lima anggota,” kata Kabid Dokkes.
Penambahan fasilitas karantina dan isolasi relevan mengingat selain angka penderita Covid-19 masih menanjak, tapi juga terkait faktor efektivitas karantina.
Mengingat karantina dan isolasi tentu akan lebih efektif jika dilakukan di lokasi khusus yang termonitor setiap saat oleh tenaga kesehatan dibanding isolasi mandiri di rumah atau tempat lain.
Editor : Mercurius