Banjarmasin, BARITO – Jelang pengamanan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar sosialisasi dengan pihak terkait, Rabu (11/3/2020) pagi. Salah satunya menghadirkan nara sumber Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Isdiyono.
Usai seminar Isdiyono mengatakan, pihaknya tidak bisa mempetakan kerawanan terkait pilkada tersebut. Sebab semua dianggap rawan dan kepolisian menilai kerawanan dari situasi dinamika harian.
Demikan hal itu dikatakannya usai Seminar Indeks Kerawanan Pemilu (IKIP) di Hotel G’Sign Banjarmasin, siang itu. “Kita melakukan pemetaannya berdasarkan dinamika dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu. Karena kontestan pemilih itu akan menentukan mereka saling memberikan argumentasi, “sebutnya.
Dia mengatakan, pengamanan dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pilkada serentak khususnya di pilkada gubernur dan dua walikota serta lima kabupaten. Dalam pemilihan Pilkada ini bukan masalah menang dan kalah tetapi terpilih dan belum terpilih sehingga istilah itu tidak diharapkan masyarakat dihadapkan pada perbedaan-perbedaan.
Isdiyono menambahkan pihaknya bersama-sama dengan KPU Bawaslu TNI Polri dan para tokoh-tokoh agama masyarakat melakukan IKIP tersebut. “Harapannya adalah berkomitmen bahwa di dalam pelaksanaan Pilkada ini bisa berjalan lancar aman dan tertib jujur dan adil, “ujarnya.
Dia mengingatkan sekalipun pilihan berbeda dalam memilih hendaknya tetap satu agar persatuan persatuan dan tidak boleh terpecah belah. Sedangkan persiapan sendiri pihaknya tidak boleh ada kerawanan, polisi harus yakin dan percaya bahwa semua kerawanan-kerawanan ada.
“Sebagaimana dijelaskan oleh KPU dan Bawaslu dan para narasumber tadi, kita tidak boleh ambil resiko dan harus yakin kita bersama Polres-TNI dan Polri kita mengamankan bersama dengan elemen masyarakat yang sudah ada. Sementara s pemetaan di Bawaslu mereka akan menggunakan data kuantitatif,”terangnya.
Dari aspek keamanan pihaknya selalu memberikan yang terbaik dan belum ada titik Rawan. “Kalau rawan dan rawan tidak pakai titik tapi pakai peta pemetaannya itu beberapa wilayah itu dinamikanya,”ingat Isdiyono.
Penulis : Arsuma