KORBAN SABU-Dua dari empat pelaku merupakan pelajar hingga harus direhabilitasi ke BNNP Kalsel, jumat lalu. (foto:ist)
Banjarmasin, BARITO – PEREDARAN Narkoba di Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin tergolong sudah sangat parah.
Bagaimana tidak, pengguna atau korban dari barang yang merusak sendi kehidupan bangsa ini mulai dari pejabat, selebritis, oknum aparat keamanan, orang tua hingga pelajar .
Seperti penggerebekan yang dilakukan Polsek Banjarmasin Selatan di sebuah rumah Jalan Kelayan B depan Gang Balai Desa RT 13 Kelurahan Kelayan Timur Kecamatan Banjarmasin Selatan Jumat (9/11) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
Unit Opsnal berhasil mengamankan empat orang yang sedang menggelar pesta sabu
Parahnya dua dari keempat pelaku yakni BAS alias WY (15) dan MR (17) masih pelajar tingkat SMP
Keduanya ikut diamankankan setelah diduga ikut berpesta sabu di rumah Nurjani alias Boy (22) bersama Ahmad Nazarida alias Edo (22).
Polisi juga menyita tiga paket sabu-sabu dan satu pipa kaca yang ada sisa sabu-sabu. Mereka pun diboyong ke Mapolsek Banjarmasin Selatan dan kemudian diserahkan ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel guna menjalani rehabilitasi.
Dua pelaku pelajar SMP yakni BAS alias WY (15) adalah warga Jalan Dahlia Kelurahan Mawar Banjarmasin Tengah dan MR (17) warga Jalan Kelayan A Kelurahan Murung Raya Banjarmasin Selatan. Sedangkan Ahmad Nazarida alias Edo (22) warga Jalan Kelayan B Gang Darul Aman RT 26 Kelurahan Kelayan Timur.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol Najamuddin Bustari melalui Kanit Reskrim Iptu Sisworo Zulkarnain Senin (12/11) mengatakan, pihaknya begitu menerima informasi ada pesta sabu-sabu di rumah Boy kemudian meluncur ke lokasi kejadian. Disana di rumah kamar lantai atas dipergoki empat pelaku sedang berkumpul dan dilakukan pemeriksaan penggeledahan badan dan tempat.
Kemudian di lemari ditemukan satu bungkusan plastik hitam yang berisi tiga paket diduga sabu-sabu, dan di badan MR ditemukan pipet yang ada sabu-sabunya.
“Dari keterangan mereka baru saja selesai pesta sabu-sabu, namun sabu-sabu yang digunakan disebutkan punya Amat dan masing-masing mengisap satu kali. Sedangkan Amat tidak ada di rumah itu,”beber kanit.
Selanjutnya dari temuan barbuk tiga paket sabu-sabu semua diduga pelaku tidak mengakui dan tidak tahu milik siapa. “Namun Boy tidak mengakui miliknya dan tidak ada saksi yang mengetahui bahwa boy yang menaruh di tempat tersebut,”pungkas Sisworo. ndy/mr’s