Banyak Warga Belum Disiplin Laksanakan PSBB
Banjarmasin, BARITO – Setelah sebelumnya stagnan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Selatan kembali melonjak. Tak tanggung-tanggung, posisi Ahad (3/5) sore, tercatat ada tambahan 17 orang terkonfirmasi positif mengidap virus yang mengancam jiwa itu. Sehingga, totalnya menjadi 196 orang.
Berdasarkan data yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Muhammad Muslim, kepada wartawan, kemarin petang, 17 pengidap baru virus Corona itu tersebar di empat wilayah. Yaitu, Banjarmasin, Tanah Bumbu, Tapin, , dan Kabupaten Banjar.
“Penambahan 17 kasus terkonfirmasi dari satu PDP di Rumah Sakit Muhammad Anshari Saleh Banjarmasi yang tadi pagi meninggal dunia. Sedangkan 16 lainnya, adalah hasil tracing petugas lapangan, yakni berasal dari Kabupaten Banjar 1 orang, Tapin 6 orang, dan Tanah Bumbu 9 orang. Semuanya dilakukan di karantina khusus,” rinci Kepala Dinas Kesehatan Kalsel itu.
Namun, kabar baiknya, pasien sembuh juga mengalami penambahan 7 orang. Yakni, berasal dari Kota Banjarmasin orang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 1 orang, Tanah Bumbu1 orang, dan Kota Banjarbaru 1 orang.
Sementara itu, penderita positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 1 orang.
Dengan demikian, dari 196 kasus positif itu, sebanyak 154 orang berada dalam perawatan, termasuk menjalani isolasi mandiri dan karantina khusus; 31 orang sembuh, dan 11 orang meninggal dunia.
Kota Banjarmasin masih mendominasi penyebaran kasus positif Covid-19 ini, yakni mencapai 60 orang. Disusul Barito Kuala 35 orang, Banjarbaru 25 orang, Tanah Bumbu 22 orang, Banjar 15 orang, Tanah Laut 13 orang, Tabalong 6 orang, HSS 4 orang, HST 3 orang, Balangan 2 orang, Tapin 2 orang, dan Kotabaru 1 orang. Sedangkan, Kabupaten HSU hingga sekarang masih nihil kasus positif Covid-19.
Sementara itu, lanjut Muslim, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 1.227 atau berkurang 46 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 40 atau terjadi penambahan 6 orang, jika dibandingkan sebelumnya 34 orang.
Pada bagian lain, Muslim menyampaikan, berdasarkan evaluasi, maka pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin masih perlu ditingkatkan.
Pasalnya, masih ada masyarakat belum disiplin mematuhi aturan jaga jarak atau tidak menghindari kerumunan.Kemudian, pos penjagaan pun belum efektif.
” Maka ini harus ditingkatkan agar upaya memutus rantai penularan semakin efektif,’’ katanya.
Mengenai tiga daerah yang mengusulkan PSBB, yakni Banjarbaru, Banjar dan Batola, menurut Muslim, masih dalam evaluasi gugus tugas. ‘’Misalnya, dari segi kelengkapan dokumen yang harus diperbaiki,” jelasnya.
Yang terpenting , tekan dia, adalah kesiapan daerah untuk menyediakan bahan pokok atau kebutuhan dasar dan sistem jaring pengaman sosial. Sebab, kesiapan itulah yang menjadi poin penting terhadap masyarakat terdampak penerapan PSBB.
“Kita juga harus mantapkan sistem pengamanan untuk penerapan PSBB. Inilah yang masih dievaluasi, diverifikasi dan dilanjutkan dengan diskusi untuk pemantapan tiga daerah yang mengajukan usul PSBB tersebut. Mudah- mudahan dalam waktu dekat semua komponen bisa dilengkapi. Untuk kemudian kita sampaikan ke Kemenkes,” katanya.
Cynthia/Salman