Oleh : M. Arief Tirtana
BARITOPOST.CO.ID
Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Kalimantan selatan memiliki berbagai potensi dan strategi yang terpendam. Energi terbarukan merupakan jenis energi yang terus di kembangkan di Indonesia guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Perlu dipahami bahwa Sumber daya energi terbarukan ramah lingkungan memiliki sisi positif yakni tidak berdampak pada kerusakan lingkungan, sumber daya tersebut seperti pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) , Angin dan Air, namun bukan hanya sebatas dari ketiga sumber energi tersebut, ada sumber energi terbarukan yang berpotensi cukup besar pada keberlangsungan lingkungan di Kalimantan Selatan yaitu pembangkit listrik tenaga biogas.
Hal ini disebabkan Kalimantan Selatan memiliki luas area yang cukup besar untuk lahan perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit berupa CPO yang tersebar di beberapa kabupaten.
Dari limbah pengolahan tersebut menghasilkan Gas yang mengandung gas metana yang apabila tidak di kelola dengan baik akan berdampak pada lingkungan.
Limbah pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan Metana (CH4) dapat di kemas menjadi pembangkit tenaga listrik Biogas.
Mayoritas lokasi perkebunan pengolahan kelapa sawit di Kalimantan selatan jauh dari area yang dapat di jangkau oleh jaringan PLN, padahal lokasi perkebunan justru berada di sekitar perkampungan masyarakat.
Berkenaan dengan fakta tersebut, sudah selayaknya pembangkit tenaga biogas bisa menjadi salah satu solusi untuk beralihnya pembangkit diesel sebagai cadangan pembangkit biomassa yang mayoritas di gunakan oleh pabrik kelapa sawit sehingga bisa berdampak pada pemerataan ke masyarakat sekitar perkebunan terutama oleh masyarakat yang sulit mendapatkan sumber listrik.
(Mahasiswa Magister Sistem Tenaga Listrik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)