Kepala Agraria dan Tata Ruang / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (ATR/Bappenas), Prof Bambang Brodjonegoro didampingi Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Prof Dr Sutarto Hadi MSi MSc melakukan penanaman pohon diarea Auditorium ULM di Banjarbaru, Rabu (26/12. (foto slm/brt)
Banjarbaru, BARITO – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dikenal memiliki lahan basah yang sangat luas. Jika aset itu dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan sektor perikanan, diyakini akan menjadi potensi pendapatan yang besar.
“Kalau melihat fokus di lahan basah perikanan di Kalsel, bisa jadi yang terkuat di Indonesia,” ujar Kepala Agraria dan Tata Ruang / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (ATR/Bappenas), Prof Bambang Brodjonegoro PHd di Banjarbaru, Rabu (26/12) usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Bambang menyampaikan kuliah bertema “Pembangunan/Perikanan/Kelautan dan Pertanian 5 tahun ke depan”. Turut hadir Rektor ULM, Prof Dr Sutarto Hadi MSi MSc, Walikota Banjarbaru dan para dosen dan mahasiswa ULM.
Dalam kuliah umumnya sekitar 1 jam itu, Bambang menyarankan Provinsi Kalsel mencari fokus bidang perikanan yang akan diunggulkan. Karena menurutnya, semua daerah punya kelebihan dan kekurangan dalam bidang ini.
Dia menyarankan produl perikanan lahan basah yang digali mulai hulu ke hilir, menjadi potensi besar bagi daerah dengan13 kabupaten/kota ini. Hal ini ujarnya, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024 untuk industri kelautan dan perikanan secara konkrit dan visible.
Mantan Menteri keuangan itu juga menggambarkan besarnya potensi kelautan Indonesia yang bisa mendorong peningkatan daya saing Indonesia secara global. Potensi itu, menurut dia, harus dioptimalkan dengan cara mendorong peningkatan nilai tambah di sektor perikanan. langkah itu diyakini juga akan berdampak pada peningkatan ekspor Idonesia di sektor perikanan. slm