Banjarmasin, BARITO – Pemerintah pusat kembali memperpanjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di tiga daerah di Kalimantan Selatan selama dua pekan, 7-20 September 2021. Daerah tersebut, adalah Kota Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Kotabaru.
Pengamat Kebijakan Publik Dr. H. Murakhman Sayuti Enggok menilai dampak pandemi Covid-19, diikuti PPKM yang terus diperpanjang, berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat.
‘’Mulai kesulitan ekonomi, keterbatasan belajar mengajar, mobilitas dan aktivitas kerja terhambat, serta bertambahnya pengangguran atau pemutusan hubungan kerja (PHK),’’ katanya di Banjarmasin, kemarin.
Menurut dia, aspek pendidikan harus menjadi perhatian serius pemerintah, yakni bagaimana agar anak-anak disa bisa secepatnya kembali mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
Sebagaimana diketahui, pemerintah hanya memberi lampu hijau kepada daerah berstatus PPKM Level 1-3 untuk melaksanakan PTM secara terbatas.
“Saat ini yang perlu diupayakan adalah bagaimana anak-anak bisa PTM. Anak-anak yang sudah belajar di sekolah saja perilaku dan etikanya masih perlu diperbaiki. Bagaimanamereka yang belajar melalui daring (dalam jaringan) atau online,’’ ujar dosen perguruan tinggi swasta di Banjarmasin ini.
Namun, ia hanya bisa berharap, jika PPKM di daerah-daerah di Kalsel sudah mencapai level 3 atau Level 2, segera membuka kampus atau sekolah untuk PTM. Tentu saja penyelenggaraannya harus dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Ya, protokol kesehatan menjadi utama dalam PTM ,seperti pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tambah mantan anggota DPRD Kota Banjarmasin ini.
Sayuti juga mengapresiasi pemerintah yang terus menggalakkan vaksinasi Covid-19. ‘’Vaksinasi ini harus dipercepat agar penularan dapat dikendalikan, kemudian pandemi dan berbagai dampaknya ini bisa teratasi.’’
Terpisah, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalsel Rijali Lutfi mengakui, pengaruh pandemi Covid-19 menjadi momok bagi dunia usaha, terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Dunia usaha tersudut dan ekonomi makin tidak stabil dengan kehadiran pandemi ini. Inilah menjadi tugas bersama, bagaimana melakukan terobosan pencegahan sehingga penularan Covid-19 dapat terhenti,” kata pengusaha jasa konstruksi itu.
Salah satu upaya, menurut Rijani, semua pihak ikut membantu pemerintah dalam melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi Covid-19.
“Dengan edukasi dan sosialisasi maka warga Kalsel sadar bahwa vaksinasi mampu menjaga pertahanan tubuh, yang berguna mencegah penularan Covid-19,” papar mantan Ketua DPD KNPI Kota Banjarmasin in.
Kemudian, mendorong masyarakat agar serius memperhatikan kesehatan, seperti disiplin dalam pemakaian masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
“Selian itu, informasi akurat tentang Covid-19 dan upaya penanganannya harus terus-menerus disampaikan kepada masyarakat luas sehingga mudah dimengerti,” katanya. afd
Penulis: Afdian R Editor : Dadang Yulistya