Banjarmasin, BARITO-Persiapan Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah Puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 28 tahun 2018, 18 Oktober mendatang, semakin matang. Saat ini, persiapan sudah mencapai 99 persen, termasuk rencana pelaksanaan panen raya oleh Presiden Joko Widodo di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala.
Pada acara skala dunia itu, telah diundang 40 ribu orang se-Indonesia, duta besar dan utusan beberapa organisasi dunia. Tamu dari seluruh daerah sekitar 4 ribu orang dan warga lokal sekitar 6 ribu orang.
‘’Ada sekitar 40 orang tamu VVIP dari diplomat, perwakilan konsulat negara sahabat, dan organisasi internasional,’’ beber Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pada jumpa pers HPS ke-38 tahun 2018 dan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak dan Pasang surut Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045, Kamis (11/10), di Rumah Jabatan Balai Rakyat.
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu mengungkapkan, penanaman padi di Desa Jejangkit sebagai bukti bahwa padi bisa tumbuh di lahan rawa. “Kita ingin membuktikan pada panen padi perdana ini. Bapak Presiden yang akan melakukan panen perdana sebanyak 15 hektare, dari 100 hektare lahan padi yang sudah masa panen,’’ ujarnya pada jumpa pers yang dihadiri pejabat terkait selaku panitia HPS 2018 dan Pengurus PWI Kalsel.
‘’Kalsel mendukung keinginan Presiden Jokowi untuk menjadikan RI negara agraris dengan program ketahanan pangan di setiap daerah,” imbuhnya.
Paman Birin berharap pelaksanaan HPS dapat berjalan aman dan lancar. ‘’Pemerintah daerah telah menyiapkan akses jalan menuju lokasi. Demikian pula helipad jika presiden datang menggunakan helikopter,’’ujarnya.
Persiapan lainnya, sambung Paman Birin, adalah pendirian tenda tamu di Jejangkit maupun di Setdaprov Kalsel di Banjarbaru serta stan pameran.
Untuk lokasi peringatan HPS di kawasan perkantoran Setdaprov di Banjarbaru, digelar pameran teknologi, kampung perkebunan, kampung peternakan (kerbau dan sapi), kampung tanaman pangan, kampung holtikultura, kampung lestari, panen semangka, melon, tomat, dan terong.
Kemudian, ada 100 lebih jenis tanaman pangan holtikultura perkebunan .
Panitia juga menggelar lomba cipta menu yang akan dilaksanakan pada 16 Oktober sampai hari puncak HPS dengan peserta dari 34 provinsi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan, Suparno, menuturkan, panen raya oleh Presiden Joko Widodo akan dilaksanakan di lahan rawa lebak seluas 100 hektare dari 4.000 hektare yang dibuka sebagai sawah.
Pada hari itu nanti, Presiden Joko Widodo akan memanen padi jenis inpara di lahan seluas 15 hektare. Jenis ini memiliki siklus satu kali panen dan satu kali masa tanam.
Suparno mengungkapkan, pihaknya mengucapkan syukur karena Presiden Joko Widodo akan melihat langsung hasil pertanian di lahan rawa yang ditanam berdasarkan penerapan teknologi pertanian.
Lebih jauh , dia memaparkan bahwa agenda kegiatan HPS yang dibagi dua lokasi yakni di Desa Jejangkit Muara pada Kamis (18/10) diisi dengan panen perdana, gelar teknologi pertanian dan temu wicara dengan para petani lebak.
“Setelah melakukan panen perdana, Presiden Jokowi akan menuju lokasi perkantoran Setdaprov Kalsel. Disana ada 10 kegiatan, termasuk acara Isi Piringku yang akan melibatkan 2018 ibu hamil, juga ada kunjungan ke kampung pertanian dan lain- lain,” bebernya.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Kalsel, Fathurrahman, menjelaskan bahwa lahan seluas 4000 hektare merupakan milik warga yang dikelolakan oleh pemerintah di Desa Jejangkit Muara.
“Itu semuanya bertujuan sebagai upaya optimalisasi lahan sebagai bagian dari program lumbung pangan nasional,’’ ujarnya.
Secara nasional, imbuh Fathurrahman, ada 30 juta ha lahan rawa yang digarap pemerintah. Di Kalsel sendiri ada 160 ribu ha lahan rawa lebak. ‘’Potensi itulah yang akan dijadikan lahan pertanian,” ujarnya.
Selain lahan rawa lebak, tambah dia, Kalsel juga memiliki potensi lahan pasang surut pertanian sekitar 137 ribu hektare. tya/slm