Pelaihari,BARITO-Warga Desa Sungai Bakar Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalsel mendapat perhatian spesial dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalimantan Selatan yang mengadakan pelatihan “Kebun Berkah Tanah Laut” bagi masyarakat binaannya. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 16 sampai 19 November 2021 diaula kantor desa setempat.
Ada 10 orang yang secara intensif mendapat pembinaan Baznas Kalsel dibidang pertanian atau perkebunan. Pembinaan berupa pemberian bantuan pendanaan sekaligus berbagai pelatihan tentang berkebun.
Kamis, (18/11/21) kemarin diadakan pelatihan pembuatan kompos. Pelatihan ini Baznas Kalsel menggandeng Ir.Anton Kuswoyo, S.Si,M.T dosen Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) yang juga seorang praktisi dibidang perkebunan dan peternakan.
Anton sapaan has dosen muda ini menjelaskan, warga binaan Baznas sangat perlu memiliki keterampilan membuat kompos. Membuat kompos sangatlah mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
“Dengan memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar seperti kotoran hewan yam, kambing, dan sapi. Agar pupuk kompos memiliki kandungan unsur hara yang lebih baik perlu ditambahkan limbah arang dan kapur dolomit. Semua bahan yang telah dicampur kemudian difermentasi menggunakan EM4 pertanian,”papar Anton.
Setelah mendapat teori, dilanjutkan dengan praktek langsung membuat kompos. Bahan baku yang digunakan terdiri dari kotoran kambing, limbah sayuran, limbah arang kayu, kapur dolomit, EM4, molase, dan air.
Peserta tampak antusias selama mengikuti pelatihan pembuatan kompos. Bahkan tidak canggung mengaduk kotoran kambing menggunakan tangan telanjang tanpa sarung tangan.
Nur Yasin Salah seorang peserta pembuatan kompos mengaku sangat senang mengikuti pelatihan kali ini.
“Alhamdulillah mendapat ilmu baru tentang cara membuat kompos. Ternyata mudah dilakukan. Setelah ini akan mempraktekkan di rumah,”kata Yasin.
Sementara itu penanggung jawab kegiatan pelatihan Fera Yolanda, M.E. berharap agar setelah pelatihan ini para penerima manfaat kerbun berkah sudah memiliki bekal dan pengetahuan untuk mengolah limbah perkebunan maupun limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos yang bisa digunakan baik di kebun sendiri, ataupun untuk dijual. Sehingga bisa menghasilkan pendapatan tambahan bagi warga.
Fera menyebut bahwa Baznas Kalsel akan terus memberikan pendampingan dan pemantauan sampai peserta benar-benar berhasil mewujudkan perkebunan organik.
“Program Kebun Berkah Tanah Laut diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, baik itu sudah memiliki kebun sendiri ataupun memiliki niat mau berkebun. Melalui program inilah Baznas Kalsel memberikan bantuan dan pembinaan”, tutup Fera. (baz)