Banjarbaru, BARITO – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menjadi tempat penyelenggaraan sebuah lokakarya pada pertengahan Nopember 2020.
Even skala nasional itu adalah Lokakarya, Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila yang merupakan kegiatan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.
Berkait hal itu, Plt Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan menyatakan menyambut baik kedatangan BPIP RI dan siap untuk mendukung.
Plt gubernur Kalsel menggarisbawahi, pelaksanaan even pada tanggal 17 hingga 20 Nopember 2020 tersebut harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan (protkes) Covid-19.
“Pemprov siap membantu pelaksanaan lokakarya di Banjarmasin. Jika pesertanya 100 orang, masih bisa kita laksanakan, karena sebagian peserta lainnya mengikuti secara daring,” ujar Rudy Resnawan pada pertemuan dengan rombongan BPIP di ruang rapat PM Noor, Setdaprov Kalsel, Senin (2/11) pagi.
Rapat dihadiri Plt Sekdaprov, Roy Rizali serta beberapa kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diantaranya kepala badan kesatuan bangsa dan politik, kepala badan pengembangan sumber daya manusia daerah, kepala badan perencanaan pembangunan daerah, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, kepala biro umum, kepala biro administrasi pimpinan dan beberapa stafnya.
Acara tersebut merupakan aktivitas tatap muka yang pertama dari BPIP.
Menurut plt gubernur Kalsel, pihaknya akan menjalankan protkes sebagai upaya mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19.
Terkait pelaksanaan protkes pencegahan Covid-19, Rudy juga mengatakan bahwa selama ini Pemprov Kalsel secara konsisten telah menerapkannya.
Misalnya pada rapat-rapat atau kegiatan dengan pihak kepresidenan maupun kementerian pada umumnya dilaksanakan melalui fasilitas teknologi informatika (TI) atau daring di command center sekretariat provinsi.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi BPIP, Yakob KM menuturkan, dipilihnya Kalsel menjadi tuan rumah berdasarkan beberapa pertimbangan.
“Mengapa Kalsel dipilih ? Karena kita sangat paham kulturnya, yakni toleran dengan keberagamannya. Misalnya ketika terjadi kasus etnis beberapa waktu lalu, hanya Kalsel yang tidak bergejolak. Maka Kalsel sudah teruji dalam konteks penerapan nilai keberagaman dan toleransi beragamanya tinggi,” urainya.
Untuk acara lokakarya dan pelatihan nanti, imbuh Yakob, tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan dari semua pemangku kepentingan.
“Kita ingin mendapat masukan dari semua stakeholder terhadap sistem nasional pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila. Direncanakan akan hadir dari kementerian yakni Kemenpan RB,Kemendagri, LAN RI, Kemenag, Kemenpora dan BKN, perguruan tinggi dan pemerintah daerah,” jelasnya.
Sedangkan peserta berasal dari aparatur sipil negara, TNI dan Polri, pengurus organisasi sosial, politik, masyarakat, serta komunitas pendidikan dan agama dari pusat dan daerah
Penulis: Cynthia