PSSI HSS Minta Maaf Soal Inaiden Ricu

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Kandangan, BARITO – Kisruh terjadinya insiden dalam Liga Tiga Indonesia pada pertandingan Perseka dan Persetala, Ahad (18/8) di Stadion Dua Desember, Desa Baluti, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten setempat meminta maaf.

Dalam konferensi pers, Selasa (27/8), Ketua  Askab PSSI HSS Mauladiani, di Kandangan, menyatakan, kegiatan ini  bertujuan memberikan klarifikasi atau meluruskan informasi terkait viralnya video yang tersebar. Sehingga,  membuat resah masyarakat banyak, dan Askab PSSI HSS selaku penyelenggara mengucapkan banyak minta maaf atas insiden yang terjadi.

“Kami selaku panitia penyelenggara memiliki banyak kekurangan dalam menyelenggarakan liga ini, akan tetapi kami sudah berupaya semaksimal mungkin dengan melengkapi syarat-syarat yang diminta sehingga terselenggaranya event tersebut,” jelasnya,  saat memberikan keterangan pers dihadapan para wartawan, di Kandangan.
​​​​​​​
Menurut Mauladiani, penyelenggaraan berjalan sebagaimana mestinya  terbukti di dua laga Kandangan  terlaksana lancar.  Dan, terkait insiden laga antara Perseka dan Persetala kami menyerahkan seluruhnya untuk ditangani Komisi Disiplin (Komdis) Asprov Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan persoalan lainnnya diserahkan ke Manajemen Perseka.

Bahkan, untuk pengamanan liga pihaknya juga sudah mengurus izin keramaian termasuk permohonan personil keamanan di lapangan dengan melibatkan Polres HSS. Apalagi, liga yang dilaksanakan sejak tanggal 21 Juli hingga 25 Agustus 2019 dan saat ini sudah memasuki putaran kedua atau babak akhir.

Kejadian ricuh yang terjadi di luar dugaaan dan sedari awal sudah dingatkan agar dihindari. Disamping kericuhan tersebut juga berada di empat terakhir pertandingan atau di menit 86 dengan kemenangan akhir untuk Perseka dengan skor 2-1, semua pihak tertentu tidak menginginkan kejadian tersebut, bahkan berakhirnya pertandingan di bawah arahan kepolisian telah dilakukan mediasi.

“Mediasi tersebut dilakukan untuk tim maupun official, bahkan tim Perseka maupun Persetala sempat berfoto bersama usai tanding, namun dalam mediasi tersebut tidak sempat dibuat berita acara secara tertulis karena memang sebelum kericuhan baik antara Perseka maupun Persetala tidak ada persoalan,” tambahnya.

Pelatih Perseka Ahmad Rizani, secara pribadi dan tim Perseka juga mengucapkan  mohon maaf kepada tim, official maupun pengurus Persetala.

Diceritakan Rizani, kronologis kericuhan bermula dari perebutan bola antara pemain Persetala dan Perseka. Perebutan bola itu sendiri, dipicu adanya gerakan tambahan dari salah satu pemain Persetala berupa sikutan kepada pemain Perseka, dan hal itulah yang kemudian kami duga sebagai pemicu awal terjadinya insiden yang meluas, di menit ke 86 atau empat menit berakhirnya pertandingan tersebut.

Pihaknya juga telah siap untuk menerima putusan dari Komisi Disiplin Asprov PSSI Kalsel, dan putusan tersebut hendaknya dapat bersifat adil dan tetap obyektif berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

“Jadi kami harapkan melalui keterangan dan klarifikasi yang kami sampaikan ini, bisa berdampak baik serta untuk meluruskan info-info yang beredar selama ini. Sekali lagi mewakili Ketua Perseka, Erick Pangestu, kami memohon maaf atas insiden yang terjadi dalam pertandingan tersebut,” pungkasnya.

day

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar