40 Peserta Ikuti Penataran Wasit Dasar
Banjarmasin, BARITO – Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalsel mengajukan permohonan menjadi tuan rumah Pra PON 2019. Selain itu juga melaksanakan penataran wasit dasar (C3) yang dilaksanakan, Jumat (22/2) di Diklat KTS, Banjarmasin.
Sebelumnya PSSI Kalsel pernah dipercaya sebagai tuan rumah babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) cabor sepak bola zona Kalimantan 2015. Namun saat mau mulai kick-off di Stadionn 17 Mei Banjarmasin, akhirnya batal digelar karena rekomendasi dari pihak keamanan tidak terbit akibat permohonan Tim Transisi kepada Mabes Polri. Seperti diketahui sebelumnya, Tim Transisi meminta kepada seluruh Asprov untuk menggelar Pra PON sepak bola sesuai dengan supervisi Tim Transisi.
Padahal dua tim yang akan bertanding jam pertama, Kalbar dan Kaltara sudah berada di stadion lengkap dengan kostum kebesaran. Perangkat pertandingan pun siap memimpin pertandingan yang akhirnya dipindah ke tempat netral.
“Walau peristiwa itu masih membekas, tidak membuat kami patah arang. Sekarang kita mengajukan kembali sebagai tuan rumah Pra PON 2019. Hari ini juga (kemarin, red) kami mengirim surat ke PSSI Pusat,” ungkap Ketua Harian Asprov PSSI Kalsel, Drs H Djumadri Masrun kepada Barito Post, Kamis (21/2) di Banjarmasin.
Dalam pengajuan tuan rumah, sebutnya, ada dua stadion yang bakal menjadi lapangan alternative, yakni Stadion 17 Mei Banjarmasin dan Stadion Demang Lehman Martapura. “Keduanya bisa melaksanakan pertandingan malam yang sering digunakan klub Liga 1 dan Liga 2. Tidak hanya itu,
sumber daya manusia panitia pelaksana memimpin pertandingan di Kalsel juga memenuhi standard nasional,” ucapnya.
Untuk meyakinkan PSSI pusat, jelasnya lagi, siap memenuhi segala syarat sesuai standar yang berlaku. “Walaupun regulasi dari PSSI belum ada, tetapi kita siap memenuhinya, Informasi yang ada, Kaltim, Kalbar, dan Kalteng juga berminat jadi tuan rumah Pra PON. Hanya Kaltara yang belum menyampaikan keinginannya,” tegas Ketua Harian KONI Banjarmasin ini.
Sementara itu, Djumadri Masrun yang dampingi Baktiansyah (Sekretaris Asprov PSSI Kalsel) menambahkan, pihaknya saat ini tengah melaksanakan penataran wasit dasar (C3) yang dimulai, Jumat (22/2) di Diklat KTS, Banjarmasin
“Ada 40 peserta yang ambil bagian dengan instruktur Kusni meliputi peraturan dan praktek pertandingan. Sedangkan Hamsir membahas tentang kebugaran,” tutur Ketua Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalsel ini.
Dengan penataran ini, sebutnya, diharapkan semakin menambah jumlah wasit di daerah agar tidak kekuarangan disetiap melaksanakan pertandingan yang memiliki sertifikat. “Semoga tahun depan banyak wasit Kalsel yang memimpin pertandingan di kasta tertinggi dan berharap menjadi wasit FIFA,” imbuhnya. Tolah