PTM Diharapkan Tetap Langgeng, Kebijakan PJJ Perlu Dievaluasi

Banjarmasin, BARITO – Empat sekolah SMP di Banjarmasin yang mendadak menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena adanya paparan Covid-19, di soroti oleh pengamat pendidikan di Banjarmasin, Dr Jarkawi.

Akademisi Uniska yang juga Ketua Forsiladi Kalsel ini menilai, kebijakan pelaksanaan PJJ terlalu cepat. Ia berharap, pembelajaran tatap muka (PTM) yang belum lama ini dilaksanakan tetap langgeng.

Pasalnya, metode pelaksanaan PTM ditengah pandemi hingga sekarang ini sudah dipelajari bersama. Misalnya dengan melaksanakan PTM dengan kuota 50 persen. Dengan begitu artinya, untuk kepentingan kesehatan dan pendidikan cukup seimbang.

“Kebijakan PJJ mungkin perlu dievaluasi kembali. Intinya PTM tetap dilanjutkan dengan ketentuan misalnya dengan kuota 50 persen dan penerapan prokesnya,” ucapnya saat dihubungi via Whats App, Kamis (3/2).

Tak berhenti disitu, mantan Wakil Rektor Uniska ini juga menyampaikan kegiatan PTM di sekolah yakni membentuk tim pendidik sebaya. Misalnya dari Osis yang bisa langsung menyampaikan ke teman sebayanya terkait hal prokes di lingkungan sekolah.

“Bentuk pendidik sebaya ini perlu dilaksanakan di sekolah apalagi ditengah pandemi sekarang ini,” bebernya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, saat dikonfirmasi sangat mendukung apa disampaikan Dr Jarkawi.

Ia memastikan, dalam dekat ini akan melakukan evaluasi bersama sekolah-sekolah dibawah naungannya. Hal tersebut juga dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.

“Ya saya rasa setuju dengan PTM 50 persen dan tim satgas sekolah yang mengawasi prokes,” katanya.

Diketahui sebelumnya, 4 SMPN di Banjarmasin diketahui siswanya terpapar Covid-19. Yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 19.
Kemudian yang baru ini ditambah dengan SMPN 6. Karena adanya siswa yang terkonfirmasi Covid-19 di 4 sekolah tersebut, Pemko memberikan kebijakan dadakan dengan meng PJJ kan siswa.

Penulis: Hamdani

Related posts

Nyoblos di TPS 11 Banjar Indah, Cagub No 1 Muhidin Jalan Kaki

Jemput Bola, Petugas TPS 24 Kelurahan Pemurus Dalam Datangi 9 Pemilih yang Sakit dan Difabel

Serapan Belanja APBD Kalimantan Selatan Mengkhawatirkan