Banjarmasin, BARITO – Pasca mendadak matinya puluhan ton ikan keramba di Banua Anyar beberapa hari lalu berdampak pada kualitas air sungai itu sendiri apabila tidak segera ditangani. Pasalnya, bangkai-bangkai ikan tersebut kini menimbulkan bau busuk yang menyengat dan dapat mengganggu kesehatan.
Menurut pemerhati lingkungan, Hamdi, bangkai ikan keramba yang berada di Sungai Martapura itu harus segera diangkat kedarat, jangan sampai dibiarkan membusuk apalagi hingga mengeluarkan bau tak sedap.
Hal itu, tentunya harus segera ditangani oleh dinas terkait demi terjaganya kualitas air di sungai tersebut.
“Bangkai ikan itu harus diangkat, jangan dibiarkan membusuk,” katanya kepada wartawan via ponsel, Selasa (8/10).
Tentang matinya ikan itu, Hamdi menduga akibat pakan ternak ikan yang terendap cukup lama. Yang menyebabkan, kadar oksigen mengalami penurunan.
“Pakan ikan tersebut, tidak terserap oleh ikan, sehingga oksigen menjadi sedikit, yang menyebabkan, ikan mengalami kematian,” tuturnya.
Kematian ikan ini, lanjut Hamdi, meski tidak ada pengaruhnya terhadap manusia, karena hanya berpengaruh terhadap kondisi kualitas air dalam kontek tingginya bahan organik yang terlarut. Sehingga, menyebabkan, kadar oksigen dalam air menjadi menipis.
Sedangkan, untuk bangkai bangkai ikan tersebut harus segera diangkat. Karena, tentunya menyebabkan, bau yang kurang sedap dikawasan setempat.
“Bisa dibayangkan bagaimana baunya ikan mati sebanyak 80 ton tersebut,” cetusnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hamdi menghimbau kepada para petani ikan dikawasan Banua Anyar, agar tidak terlalu banyak dalam pemberian pakan ikan.
Menurut petani sekitar, matinya ikan hingga 80 ton itu merupakan kejadian terparah selama ini. Sebelum itu pihak petani pernah meminta bantuan agar diberikan mesin oksigen. Namun hingga sekarang belum digubris oleh Dinas Ketahanan Pangan.
dan