PWI Kalsel Protes, Diduga Bukan Wartawan di Turnamen Antar Wartawan

Banjarmasin, BARITO

Turnamen antar wartawan se Indonesia yang digelar di Solo, Jawa Tengah,(12-19/2) menelan kekecewaan tim sepak bola PWI Kalimantan Selatan yang merupakan salah satu tim turnamen tersebut.

Dalam laga pertandingan PWI Kalsel dengan tim Jawa Tengah. Kekecewaan sudah tak bisa dibendung lagi, Manajer tim Kalsel, Bambang Santoso di babak kedua pertandingan melakukan protes ke panitia prihal sportivitas dan ketidakjujuran adanya dugaan pemain dari tim lawan yang bukan wartawan.

Kecurigaan itu ditengarai tim Kalsel, karena terlihat beberapa pemain seperti pemain profesional. Alhasil, tim Kalsel di babak pertama sudah dihujani 3 gol tanpa balas.

Namun apa boleh buat, saat protes setelah kroscek ke panitia ternyata panitia tidak mewajibkan kartu PWI cukup kartu pers.

“Kalau hanya kartu pers kami pun seandainya mau curang menyisipkan pemain-pemain profesional, tapi kami lebih memilih tertib menghargai PWI yang menjadi pelaksana sehingga pemain yang dibawa ke Solo semuanya yang berkartu PWI,” katanya.

“Turnamen ini kan digelar PWI harusnya sebagai syarat ya kartu PWI, sehingga tak ada pemain sisipan. Mereka tidak bisa menunjukkan kartu PWI.

Sementara itu, Sekretaris Jendral PWI Kalsel, Yusni Hardi, menyatakan panitia bisa lebih teliti terkait keabsahan pemain. Terlebih menurutnya, ajang kali ini pemanasan sebelum Pekan Olahraga Wartawan (Porwanas) 2022 di Jawa Timur.

“Seharusnya panitia mewajibkan pemain harus punya kartu biru bahkan kartu uji kompetensi wartawan (UKW) sebagaimana syarat di Porwanas, sehingga yang main pun benar-benar wartawan bukan sisipan,” katanya.

Dikatakannya, jika hanya mengandalkan kartu pers maka media tertentu bisa dengan mudah mencetak kartu pers untuk menjadi si pemain sebagai wartawan.

“Inti dari kegiatan ini kan untuk silaturahmi antar wartawan, tapi sangat disayangkan jika menyisipkan pemain profesional hanya untuk mengejar prestasi.

Kami dari PWI Kalsel sejak awal komitmen hanya menyertakan wartawan asli, sehingga beberapa pemain sudah terbilang berusia tua.

“Kami menghindari kecurangan hanya untuk mengejar prestasi. Intinya kami kecewa dengan turnamen kali ini karena terdapa pemain yang kuat diduga sisipan justru bisa bermain,” tegasnya.

Langkah tim sepakbola PWI Kalsel dipastikan terhenti di babak penyisihan grup setelah mengalami 2 kekalahan, yakni menghadapi PWI Jogjakarta dan PWI Jawa Tengah. Hamdani

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula