Rahman dan Hakim Daftar Bacalon Pilwali

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Semenjak dibukanya pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Banjarmasin sejak Sabtu (26/10) kemarin, 3 calon dari internal menyatakan siap maju dalam penjaringan bakal calon pilwali tersebut, seperti halnya dengan  Rahman Nanang Riduan dan juga Zainal Hakim.

Bahkan hingga saat ini sudah 3 dari calon internal PKB yang menyatakan siap maju dalam penjaringan tersebut , Syied Alwi Al-Nafis dengan  Rahman Nanang Riduan dan juga Zainal Hakim.

Menurut Nanang, pada prinsifnya dirinya mengaku siap maju, karena didukung oleh keluarga, dan juga konstituenya, sehingga yakin bisa dicalonkan melalui partai ini.

“Alhamdulillah saya sudah mendapatkan dukungan dari keluarga dan juga konstituen, insya Allah siap maju sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota Banjarmasin periode 2020-2025’” katanya.

Menurutnya, banyak lagi yang harus dibenahi di Kota Banjarmasin ini, agar bisa lebih maju dan berkembang lagi, sehingga diperlukannya kreatifitas walikotanya dalam memajukan Kota Seribu Sungai ini.

Sementara itu kader internal lainnya yaitu  Zainal Hakim yang juga berminat bertarung di Pilkada 2020 ini.

Menurut Zainal saat di kantor DPC PKB Kota Banjarmasin di jalan Gunung Sari, Banjarmasin Barat, Minggu, dirinya akan mendaftar pada penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, khususnya di partainya.

“Tentunya saya akan melihat dulu bagaimana respon pendukung saya dengan keputusan ini, kalau dorongannya kuat, Bismillahirrahmanirrahim, saya mendaftar,” ujarnya.

Dia pun memiliki cita-cita jika memang ditakdirkan menjadi pemimpin di ibukota provinsi ini, yakni, salah satunya ingin membuat sebuah mesjid agung dengan seribu kubah.

Hal tersebut, ungkap anggota legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banjarmasin Utara ini, karena dirinya ingin daerahnya ini harus memiliki ikon sebagai kota yang religi.

“Setidaknya daerah kita memiliki mesjid agung seperti yang ada di Kota Aceh, memiliki fasilitas seperti mesjid Madinah, indah sekali dan jadi ikon wisata religi daerah itu,” ucap politisi yang sudah dua periode terpilih ini.

Selain itu tentunya ada hal lain yang menggugah dirinya untuk menjadi kepala daerah, yakni, untuk perbaikan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut dia, selama ini pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintah kota belum begitu maksimal, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.

“Kita sudah berusaha memperjuangkan ini di legislatif, tapi akan lebih maksimal jika menjadi pemegang kebijakan langsung di pemerintahan,” tuturnya.

Meski keinginannya sudah kuat untuk maju pada Pilkada 2020 ini, namun sebagai kader partai yang baik, dirinya tetap akan mentaati pada keputusan partai apakah diputuskan untuk diusung atau tidak.

“Termasuk posisi sebagai apa, kita serahkan keputusan ke partai,” ujarnya.

del

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar