Pelaihari,BARITO – Seluruh personil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) se Kabupaten Tanah Laut bakal menghadapi tugasnya sebagai pengawas pada jalannya proses Pemilihan Umum (Pemilu) gubernur Kalsel dipenghujung tahun 2020.
Secara nasional pelaksanaan Pemilu kepala daerah tahun ini ada 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.
Sejalan itu Jum’at (28/8) disalah satu cafe dikota Pelaihari, Bawaslu Tanah Laut melaksanakan Rapat Koordinasi Pengawasan Partisifatif pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel.
Penguatan materi dalam rakor tersebut ada 3 orang nara sumber yakni Erna Kasipyah ketua Bawaslu Kalsel, Mahyuni dosen fisip Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan Andi Tenri Tompa yang juga dosen fisip ULM Banjarmasin. Sementara moderator dalam rakor dipandu Nely Ariani dari Kesbangpol Tala.
Masing-masing nara sumber menyampaikan materinya seputar tugas dari anggota Bawaslu, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan jika menemukan indikasi kecurangan pada pra Pemilu, serta pelaksanaan tugas Bawaslu dimasa pandemi covid 19 sekarang, dimana masa pandemi covid 19 menjadi tantangan, karena kecenderungan enggannya masyarakat berpartisipasi dalam pemilu, itulah yang juga menjadi tugas Bawaslu ditingkat kecamatan mengajak masyarakat untuk berperan pada pemilu.
Rakor tersebut pada dasarnya bertujuan menegakan integritas, kredibilitas penyelenggara, transparansi penyelenggaraan dan akuntabilitas hasil pemilu. Kemudian dapat mewujudkan pemilu yang demokratis, memastikan terselenggaranya pemilu yang Jurdil dan berkualitas, serta dilaksanakannya peraturan perundang-undangan mengenai pemilu secara menyeluruh.
Ketua Bawaslu Tala Gunawan Rahayu dalam keterangan persnya mengatakan, dari kegiatan ini berharap ada ide-ide baru dari pemateri yang selanjutnya dapat dipakai jajaran anggota Bawaslu dengan menyesuaikan metode yang tepat bagi Kabupaten Tanah Laut dalam hal pengawasan jalannyan pemilu.
“Apalagi di Tala ada yang namanya kampung Pemilu di Desa Tirta Jaya Kecamatan Bajuin, maka itu lebih diefektifkan kembali seperti apa tehnisnya,termasuk mengoptimalkan jaringan-jaringan pengawasan lainnya dalam hal sosialisasi pengawasan pemilu dengan mengajak seluruh elemen dimasyarakat,”jelasnya.
Ia menambahkan, kendala yang dihadapi pemilu sekarang adalah covid 19,karena dalam setiap tahapan pengawasan selalu berhubungan dengan orang banyak,namun demikian protokol kesehatan ditekankan kepada semua jajaran Bawaslu, dan kadang juga menyisipkan tentang covid 19 itu sendiri kepada publik.
Dikesempatan rakor juga diserahkan piagam penghargaan dari Bawaslu RI oleh ketua Bawaslu Kalsel kepada mereka yang telah lulus mengikuti program Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP).
Untuk Kabupaten Tanah Laut telah mengirimkan lebih dari 10 orang mengikuti SKPP tersebut,dan ada 8 orang yang berhasil lolos dengan predikat memuaskan.
SKPP sendiri sistemnya secara nasional dan terbuka. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara daring karena masih dalam pandemi covid 19.
Penulis: Basuki