Banjarbaru, BARITO – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalsel mempersiapkan berbagai hal untuk mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalsel 2020.
Pada Rapat Koordinasi Forkopimda Kalsel di Gedung Idham Chalid dengan tema “Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak”, Selasa (8/12/2020) pagi, Plt Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar dalam sambutannya mengatakan, pilkada pada tahun 2020 ini diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.
“Untuk itu, pelaksanaan pilkada melalui protokol kesehatan ketat. Berkait hal itu, KPU, bawaslu, pemerintah beserta jajarannya telah menyiapkan segala sesuatunya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat,” ujarnya pada pembukaan rakor mewakili Plt Gubernur Kalsel.
Dalam rakor tersebut, hadir pejabat dari Kemenko Polhukam RI, Pemprov Kalsel, Polda Kalsel, Korem 101/Antasari, Kejaksaan Tinggi, badan intelijen negara daerah (BINDA) Kalsel, KPU, bawaslu, ketua DPRD Kalsel.
Plt sekdaprov juga memaparkan bahwa Kalsel melaksanakan 7 pilkada serentak yakni ada lima kabupaten dan dua Kota dan 1 provinsi. Yakni pemilihan bupati di Kotabaru, Tanah Bumbu, Balangan, Banjar dan HST, pemilihan walikota dan wakil untuk Kota Banjarmasin dan Banjarbaru serta pemilihan gubernur dan wakil.
Poin penting yang harus dijaga pada pilkada tahun ini menurutnya adalah memastikan seluruh proses pilkada ini melindungi kesehatan dan keselamatan semua pihak. Baik itu dari petugas hingga masyarakat yang akan memberikan suaranya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbanngpol) Provinsi Kalsel, Heriansyah berharap, pemungutan suara besok dapat berjalan aman dan damai dengan tetap mematuhi protokol kesehatan .
“Rakor ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dalam kesiapan pilkada serentak yang akan diselenggarakan besok tanggal 9 Desember 2020,” bebernya.
Pada acara tersebut, sejumlah pihak menyampaikan kesiapan masing-masing .
Ketua Bawaslu Provinsi Kalsel, Erna Kasypiah menuturkan, salah satu penerapan protokol kesehatan yang ketat diantaranya dilakukan di semua tempat pemungutan suara (TPS).
Di Kalsel, ada total 9696 TPS yang dipantau oleh petugas. Erna berharap, petugas di TPS juga memiliki kesehatan yang baik dan tidak terpapar Covid-19.
“Karena dari rapid test beberapa hari lalu, ada sejumlah petugas yang hasilnya reaktif. Semoga dalam masa karantina mereka dan ketika hari H besok, semuanya sudah menunjukkan hasil non reaktif. Jika reaktif, maka dampaknya akan mencari pengganti,” ujarnya.
Erna mengungkapkan, metode pengawasan yang dilakukan bawaslu diantaranya adalah pegawasan melekat. Dalam hal ini, bawaslu bersama-sama dengan KPU, dimana asa KPU disitu ada bawalu. Bawaslu juga melakukan pengawasan investigatif dan partisipatif. Hal ini karena bawaslu beranggapan, yang paling memahami kondisi lokal adalah masyarakat setempat itu sendiri. Sehingga pihaknya berharap, masyarakat turut berpartisipasi mengawasi pilkada.
Narasumber lainnya yang berbicara pada rakor tersebut adalah Ketua KPU Provinsi Kalsel, Sarmuji, dari Polda Kalsel, Korem 101/Antasari, Badan Intelijen Negara Daerah Kalsel dan Kejaksaan Tinggi.
Penulis: Cynthia