Pelaihari,BARITO – Bagi siapa saja sudah pasti ada rasa was-was dijalan saat membawa uang tunai bernilai puluham bahkan ratusan juta,karena yang namanya ancaman dari aksi kejahatan terkadang tidak dapat diprediksi datangnya.
Bagi Khairil Fahmi Kabid Rehab dan Perlindungan Jamsos pada Dinas Sosial (Dinsos) Tala merasakan yang namanya was-was atau rasa khawatir,pasalnya tugasnya bersentuhan langsung dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Tidak sedikit mata uang rupiah yang acap kali ia bawa kedesa-desa diseluruh pelosok kecamatan guna mendistribusikan BLT kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Fahmi Kamis,(19/11) menuturkan, paling banyak saat membawa uang BLT mencapai Rp 500 juta lebih.
“Kesan saat membawa uang banyak memang acap kali dihantui rasa was-was, akan tetapi juga tidak terpikir lagi rasa ketakutan itu yang penting uang sampai kedesa. Ada rasa was-was dijalan itu pasti. Namun setibanya didesa sedikit lega karena ada pengamanan dari Bhabinsa dan Bhabinkamtibas,” ucapnya.
Ia menambahkan, dana BLT tersebut juga tidak dimasukan kedalam amplop namun masing-masing dengan jumlah Rp 600.000 di steples, hal itu bertujuan agar transparan.
Fahmi menjelaskan pula, untuk BLT tahap 3 atau tahap terakhir telaahannya sudah turun dari bupati Tala, dan pada BLT tahap akhir ini ada sebanyak 6.599 KPM se Tanah Laut. Paling banyak penerima di Kecamatan Kintap berkisar 1.000 keatas, dan Kecamatan Pelaihari. Secara administrasi sudah selesai tinggal ada proses finishingnya di Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset (DPPKA) Tala, namun dipastikan sebelum bulan Desember ini BLT tahap akhir sudah terdisrtibusikan kepada KPM.
Menurutnya pula, ada penurunan KPM penerima BLT ditahap akhir ini, usulan dari global seluruh kecamatan sebanyak 26.000 an,namum yang disetujui hanya 6.599 KPM, mengingat kriterianya adalah hanya untuk yang Lanjut Usia (Lansia) dan Disabilitas, dengan besaran BLT diterima sama Rp 600.000 per orang. Total anggarannya sendiri Rp 3,959.400.000 dari APDB Tala tahun 2020.
Proses pendistribusiannya langsung kedesa-desa atau setangan ke KPM dengan saling koordinasi bersama kades, karena usulan KPM juga dari kades.
“Kalau menggunakan pola transfer bank tidak sempat lagi waktunya sudah begitu mepet,”terang Fahmi.
Sebagai perbandingan, pada BLT tahap 2 KPM sebanyak 16.887 orang dengan besarnya dananya Rp 10.172.848.000.
Penulis: Basuki