Ratusan Calon Jamaah Umroh Antusias Rekam Biometrik

Banjarmasin, BARITO – Petugas Tasheel /Pusat Layanan Visa untuk Arab Saudi di Kantor Pos Cabang Teluk Tiram melaksanakan tugasnya dalam perekaman biometrik (sidik jari dan retina mata)  calon jamaah umroh.

Proses perekaman juga dipantau langsung oleh  Kepala Divisi Keimigrasian, Dodi KH Atmaja, Jum’at (21/12) siang tadi.

Proses perekaman biometrik adalah kewajiban Pemerintah Kerajaan Arab Saudi  bagi semua orang yang akan memasuki wilayah Arab Saudi.

Seperti diketahui, Tasheel/Pusat Layanan Visa Untuk Saudi Arabia untuk Kalsel ada di Kantor Pos Teluk Tiram. Layanan tersebut merupakan vendor/pihak ketiga yang ditunjuk oleh Imigrasi Arab Saudi untuk melakukan perekaman biometrik bagi para pemohon visa ke Arab Saudi.

Salah 1 dari 3  petugas Tasheel, Dendi mengaku bahwa Kamis (20/12) lalu telah melayani sebanyak 111 orang pemohon.

“Mereka sebagaimana terdaftar dalam sistem kami . Kami menuntaskannya sampai pukul 00.00 walaupun jam operasional kami mulai pukul 09.00-17.00. Hari ini mungkin ada sekitar 100 orang pemohon juga dan kami tetap akan menuntaskannya sampai selesai,” ujarnya.

Petugas memang menyelesaikan tugasnya karena besok adalah hari Sabtu dan Minggu yang merupakan hari libur/ kantor tutup.

“Kami memohon kerja sama dan pengertian dari setiap pemohon agar semuanya berjalan lancar . Misalnya dalam hal koneksi jaringan. Jika jaringan lancar 1 orang memerlukan waktu 6-9 menit . tetapi yang lama biasanya sewaktu pengambilan sidik jari sehingga ada kalanya sampai 15 menit,” jelasnya.

Sementara itu  Divisi Keimigrasian, Dodi KH Atmaja menuturkan bahwa ketentuan perekamanan biometrik  adalah Kedaulatan Mutlak (absolute sovergnity) Kerajaan Arab Saudi yang harus dihormati.

Jadi menurutnya hal itu murni kepentingan pemerintah Arab Saudi. Artinya tidak ada keterkaitan apapun dengan Imigrasi Indonesia dan Pemerintah Indonesia hanya memberikan izin pengoperasian Kantor Tahseel ini.

Prosesnya dimulai dari pendaftaran oleh pemohon harus pada website http//www.vfstasheel.com/landing.html#/home/index

Kata Dodi, tidak semua orang atau travel biro yang bisa mendaftarkan permohonan visa ini. Melainkan hanya provider visa Arab Saudi yang telah ditunjuk saja (diberi User ID) yang dapat mengakses untuk mendaftarkan jamaahnya guna mendapatkan Surat Janji Temu (appointment letter).

Detelah mendapatkan Surat Janji Temu, pemohon harus datang sesuai waktu yang telah ditentukan dengan membawa paspor asli dan fotokopi. Pemohon dikenakan biaya sebesar US$8 sebagaimana tercantum dalam Surat Janji Temu tersebut yaitu sekitar Rp. 15.000.- – Rp. 118.000.- tergantung pada kurs dollar saat itu. Pemohon juga tidak diperbolehkan memakai pakaian dinas/memakai atribut kedinasan.

Setelah selesai pengambilan biometrik, maka tanda buktinya disertakan ke dalam paspor untuk dikirim ke Kantor Visa Arab Saudi di Jakarta guna penerbitan visanya.

“Mungkin ketentuan ini cukup memberatkan bagi masyarakat kita, tetapi kita percaya bahwa pemerintah kita baik Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Agama yaitu Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh akan berhasil dalam berdiplomasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Yakni untuk menyempurnakan prosedur ini agar tidak terlalu memberatkan beban masyarakat,” jelasnya.

Tahun 2017 Perwakilan Republik Indonesia di Jeddah termasuk Atase Imigrasi pada KJRI Jeddah telah berhasil dalam berdiplomasi mengenai pengurusan ziarah ke Arab Saudi, sehingga perekaman biometrik bagi Calon Jamaah Haji (CJH) Tahun 2018 dilakukan di Asrama Haji yaitu sesaat sebelum CJH  berangkat . Ketika CJH tiba di Bandara Arab Saudi hanya tinggal melewati proses pengecapan Kedatangan Keimigrasian pada paspornya. Artinya CJH tidak terlalu lama antri.

Bahkan untuk CJH yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan Juanda Surabaya, kepada mereka telah diberikan Cap Kedatangan Keimigrasian Arab Saudi . Jadi setibanya di Arab Saudi; para CJH hanya tinggal mengambil kopor dan langsung ke hotel untuk beristirahat/ibadah. Hal ini menurutnya tentu memberikan rasa nyaman khususnya bagi mereka yang sudah udzur atau sakit dan telah terbang sekitar 9 jam perjalanan.

Menurut informasi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh dalam Acara Jamarah (Jagong Masalah Haji dan Umroh) yang dilaksanakan di Banjarmasin tanggal 18 Desember 2018 yang lalu; nanti akan datang utusan Imigrasi Arab Saudi. Kedatangan utusan imigrasi Arab Saudi ke Banjarmasin untuk meninjau kesiapan Bandara Syamsudin Noor.

Peninjauan dilakukan  dalam hal memeriksa kesiapan Asrama Haji atau Bandara Syamsuddin Noor jika dapat memenuhi syarat sebagai tempat dilakukannya proses perekaman biometrik dan pengecapan Kedatangan Keimigrasian Arab Saudi. Hal itu  pernah dilakukan pada tahun 2018 terhadap CJH embarkasi Soekarno-Hatta dan Juanda-Surabaya.tya

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Poltekkes Banjarmasin Launching Wisata Sehat dan Gelar Kegiatan di Kampung Hijau