Banjarmasin, BARITO – Meski sudah pernah dilakukan dua kali Vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Nurul Jannah Jalan Gerilya Gang Bambu RT 29, Kelurahan Kelayan Timur Banjarmasin Selatan, namun tidak menghalangi pihak Kodim 1007/Bjm untuk kembali menggelar Serbuan Vaksinasi mobile. Pagi itu puluhan santri perempuan berkumpul di aula mengenakan masker di luar kelas yang pernah terbakar tahun 2010 lalu.
Satu persatu santri diminta jaga jarak dan mengambil formulir dan cek kesehatan, hingga langsung disuntik vaksin jenis Sinovac. Salah satunya Lina yang agak takut disuntik jarum kecil tersebut di lengannya, Selasa (7/12/2021) pagi.
Dengan menutup mata pakai tangan, Lina siswa madrasah Pontren Nurul Jannah itu tersenyum usai disuntik petugas medis dari RS TPT Soeharsono. Namun saat ditanya, perempuan itu malu untuk diajak bicara.
Sementara itu pendaftaran langsung di tempa berbeda di santri laki-laki dengan cara membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK). Di situ juga terdapat puluhan santri laki, maupun pihak warga setempat maupun keluarganya.
Ketua Yayasan Pontren Nurul Jannah, Sam’ani kepada Barito Post mengatakan, jumlah siswa yang bersedia divaksin sekitar 100 orang. Namun tidak menutup kemungkinan dari warga juga cukup banyak.
Dia mengungkapkan, sebelumnya memang di pondoknya itu sudah pernah vaksinasi dua kegiatan dari BIN Polda Kalsel. “Kali ini dari Serbuan Vaksinasi Mobile Kodim 1007/Bjm, “sebutnya saat ditemui di ruangan guru santri.
Kenapa divaksinasi di Nurul Jannah tersebut, lantaran jumlah santrinya cukup banyak yakni sekitar 2.500 orang. Lantaran kalau vaksinasi pertama dan kedua sekitar 600 orang, kemudian vaksinasi kegiatan kedua dengan jumlah yang sama maka baru sekitar 1.200 orang.
“Jadi santri Nurul Jannah ini totalnya sebanyak 2.500 orang, dengan demikian masih banyak lagi siswa yang belum divaksin. Apalagi sekarang sudah sebulan ini Pertemuan Tatap Muka (PTM) sebagai syarat Protokol Kesehatan (Prokes), “terang Sam’ani.
Namun sebelum vaksinasi pertama dilakukan lanjutnya, banyak pihak TNI-Polri yang mau melaksanakan serbuan vaksinasi itu. Akan tetap belum direspon oleh ketua yayasan tersebut.
Lantaran dirinya tak mau ada resiko kesehatan bagi anak didik santrinya. Hal itu juga sudah ditanyakan kepada puskesmas dan Pemko Banjarmasin maupun dinas kesehatan, tak ada respon.
Setelah diundang oleh pihak Kementrian Agama, para ketua yayasan santri dipanggil untuk diberikan penjelasan baru pihak paham dan diberi arahan dapat diterima vaksinasi itu.
“Jadi kami serahkan kepada anak atau orang tuanya untuk bersedia divaksin, sehingga pondok hanya memfasilitasi vaksinasi tersebut, “bebernya. Sedangkan salah satu anggota Kodim 1007/Bjm menyatakan, jumlah yang divaksin sekitar 200 santri dan warga. Karena jumlah santri perempuan dan ibu warga saja sudah sekitar sudah 130 lebih, “ungkapnya.
Dandim 1007/Bjm Kol Inf Oki Andriansyah Wirya pagi itu juga cukup pagi datang dan hanya sebentar meninjau Pondok Pesantren Nurul Jannah. “Dandim hanya sebentar mas di pondok tadi, karena ada giat vicon, “sebut Babinsa lainnya.
Yang jelas pesan dandim kutip Babinsa bernama Akhmad, bagi yang belum vaksin segera ikut vaksin. Vaksin itu halal dan aman serta menambah imun atau Herd Immunity. “Jangan kendor prokes meski sudah divaksin, “pungkasnya.
Penulis : Arsuma