Banjarmasin, BARITO – Pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Selatan diwanti lagi terkait penyerapan APBD yang masih lesu. Padahal, realisasi anggaran tahun ini tersisa 4 bulan lagi.
Menurut Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Kalsel Sulaimansyah, APBD Pemda Kalsel per Agustus 2022 ini baru mencapai 49 persen. Artinya Pemda harus kerja ekstra untuk mengejar sisa 51 persen selama 4 bulan kedepan.
“APBN Capai 54 persen, kalau APBD 49 persen yah ini Pemda harus kerja ekstra diharapkan sisa 4 bulan ini terealisasi,” katanya saat acara Media Briefing realisasi APBN Kalsel 2022, Rabu di Aula Kanwil Ditjen Perbwndaharaan Kalsel.
Ia melanjutkan, meskipun capaian yang mencemaskan, Sulaimansyah menyatakan bila dibanding dengan tahun 2021 bulan yang sama, capaian tersebut dibilang masih lebih baik. Artinya ada peningkatan.
Ia juga mempresdiksi realisasi ini akan tercapai dipenghujung tahun, dan seperti biasanya Pemda ‘ngebut’ mendekati penutupan penggunaan anggaran itu.
“Biasanya akan terkejar dipenghujung tahun,” katanya.
Ditanya apakah berpotensi terjadinya SILPA? Ia tak menampik, Sulaimansyah menyatakan ada. SILPA berpotensi karena rata-rata penyerapan 90 sampai 95 persen dari pagunya. Ini terjadi, misal pendapatannya tumbuh 8,39 persen, begitu juga dengan belanjanya capai target maka itu berpotensi SILPA.
“Potensi SILPA ada itu seiring pendapatan tumbuh dan belanja capai target, maka potensi SILPA ada,” tuturnya.
Kemudian soal Pendapatan dan Belanja daerah, Total penyerapan belanja APBD lingkup Kalimantan Selatan sampai akhir Agustus 2022 telah mencapai 61,88 % atau Rp 13.268,62 milyar dari total pagu Rp.26.663,96 milyar.
Sedangkan realisasi pendapatan mencapai 61,88 % dari target sebesar Rp. 24.042,39 milyar yaitu sebesar Rp. 14.878,46 milliar.
Penulis : Hamdani