Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Sebagai leading sector bidang penanggulangan terorisme di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya meningkatkan keamanan serta mengikis mata rantai penyebaran paham radikalisme, intoleran, serta aksi terorisme di tanah air.
Di Kalimantan Selatan (Kalsel) sendiri, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) sudah banyak melakukan berbagai kegiatan, seperti pada bidang perempuan dan anak, dibawah komando Dr Nida Mufidah menggelar deklarasi kesiapsiagaan nasional yang ketika itu dihadiri oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Begitu juga pada bidang agama, sosial budaya dan ekonomi serta bidang pemuda dan pendidikan, melalui Muhdiansyah dan M Hafizh Ridha telah dilakukan sosialisasi pencegahan paham intoleran, radikalisme dan terorisme kepada kepala sekolah serta para siswa di 13 kabupaten-kota.
Penelitian juga terus dilakukan melalui survei, pada bidang yang dikepalai oleh M Fauzi Makki, FKPT Kalsel telah melakukan dua survei, yakni survei Indeks Potensi Radikalisme (IPR) dan survei Indeks Resiko Terorisme (IRT). Kedua kegiatan ini merupakan amanah dari BNPT, hasil penelitian pada tahun 2000 yang terpapar adalah sebagian besar generasi muda yang berusia antara 16 sampai 25 tahun.
Ketua FKPT Kalsel Aliansyah Mahadi dalam Refleksi Akhir Tahun FKPT Kalsel menyampaikan, ditahun 2023 pihaknya akan fokus melakukan pencegahan kepada generasi muda, sosialisasi akan dilakukan kepada mahasiswa, hingga ke pondok pesantren.
Karena dari hasil penelitian yang dilakukan, sangat rentan terpapar paham radikalisme adalah anak muda, oleh sebab itu sinergi dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan yang tak kalah penting komunikasi kordinasi kami dengan pihak Polda Kalsel, Densus 88, Korem dan seluruh stakholder yang ada terus dilakukan.
Baca Juga: Raup Potensi PAD, Tahun Depan BPKPAD Tambah Ratusan Tapping Box
“Kejadian ledakan bom di Mapolsek Astana Anyar, Bandung (Jawa Barat) merupakan warning bagi kita di Kalsel, agar supaya kita lebih berhati-hati, terlebih menjelang natal dan tahun baru (Nataru),” ucap pria yang biasa disapa Bung Didit ini, Sabtu (17/12/2022) di
Bung Didit menambahkan, upaya mengcounter konten-konten negatif dimedia sosial juga dilakukan, karena hal tersebut dinilai rentan sebagai perantara generasi muda terpapar.
“Kita di FKPT juga ada Duta Damai Dunia Maya, ini adalah salah satu untuk menangkal konten-konten yang negatif dilawan dengan positif, kemudian juga kedepannya kita melakukan literasi terhadap media sosial,” tutupnya.
Penulis: Iman Satria
1 comment