Banjarmasin, BARITO – Peredaran narkoba menjadi masalah pelik yang harus dihadapi jajaran aparat penegak hukum, Sabtu (29/9/2020). Bukan hanya ketika para pelakunya bebas dan berkeliaran menjalankan aktivitasnya mengedarkan dan menjual narkotika dan zat adiktif lainnya.
Bahkan ketika sudah menjalani hukuman ada saja upaya yang dilakukan untuk berusaha menangguk keuntungan dari bisnis haram tersebut. .
Biasa dengan keadaan nyaman dan serba ada, para pelaku kriminal, termasuk terpidana penyalahgunaan narkotika selalu berupaya untuk memperoleh kenyamanan dan keuntungan meski sudah berada di dalam Lapas.
Mencegah persepsi negatif yang jajaran Pemasyarakatan di Kalimantan Selatan selalu berupaya mencegah peredaran narkotika di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan), dengan melaksanakan razia, baik secara rutin maupun insidentil. Razia bahkan dilakukan dengan operasi gabungan, selain dilakukan secara mandiri.
Sugito, selaku Kalapas Narkotika Karang Intan mengungkapkan jajaranya mendukung dan senantiasa bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya untuk menindak penyalahgunaan narkotika maupun kasus-kasus lainnya yang berkaitan dan berhubungan dengan transaksi narkoba.
“LPKN (Lapas Narkotika Karang Intan) kooperatif dan tidak menghalangi proses yg dilakukan BNN atau aparat penegak hukum lainnya,” tegasnya.
Lapas Narkotika Karang Intan, sebagai lapas khusus yang menampung para wargabinaan terpidana kasus narkotika, selalu berupaya melakukan pencegahan baik secara yang persuasif dengan melaksanakan razia, menindak narapidana yang terbukti menyalahgunakan narkoba, dengan menghukum atau memindah napi ke Lapas lain, nusa kambangan salah satunya.
Terkait pencegahan preventif, juga diselenggarakan rehabilitasi sosial bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Rehab sosial penyalahguna narkotika total selama satu tahun berjumlah 600 orang yang dibagi 2 periode atau per semester.
“Kerjasama rehabilitasi sosial dilakukan bekerja sama dengan BNNP Kalsel, BNNK Banjarbaru, serta Perguruan tinggi di Kalsel,” ungkap Sugito.
Juga dilakukan pembinaan keterampilan bersertfikat 600 napi kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK), Balai Benih Ikan Air Tawar, Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura, dan instansi terkait lainnya.
Penulis : Arsuma Editor : Editor