Rekaman Ungkap Pembunuhan Khashoggi, Pemerintah Saudi Janji Tindak Pelaku

by admin
0 comments 2 minutes read

Ankara, BARITO – Sebuah surat kabar Turki yang  pro-pemerintah menerbitkan laporan terbaru terkait  dugaan pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.  Wartawan yang juga kolumnis Washington Post tersebut hilang kontak setelah mendatangi  Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Saat itu,  Khashoggi ingin mengurus dokumen pernikahannya.

Koran Turki, Yeni Safak, dalam laporannya pada Rabu (17/10), mengutip rekaman audio dari pembunuhan Khashoggi. Menurut media itu, Khashoggi disiksa sebelum kematiannya.

Surat kabar itu mengatakan suara Konsul Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi terdengar di rekaman itu. Ia menyuruh  pelaku yang diduga menyiksa Khashoogi untuk tidak melakukan tindakannya di gedung konsulat. “Lakukan ini di luar, Anda akan membuat saya mendapat masalah,” katanya.

Salah satu warga Saudi yang diduga menyiksa Khashoggi menjawab perintah al-Otaibi dengan ancaman.  “Diam jika Anda ingin hidup ketika Anda kembali ke Saudi (Saudi),” katanya.

Para pejabat Saudi belum menanggapi permintaan  The Associated Press untuk dimintai komentar. Kerajaan  sebelumnya membantah tuduhan bahwa Khashoggi terbunuh.

Otoritas keamaan di Turki telah menggunakan media pro-pemerintah untuk membocorkan rincian kasus Khashoggi. Ini menambah tekanan pada kerajaan.

Sebelumnya, sumber Turki mengatakan kepada Middle East Eye, hanya membutuhkan waktu tujuh menit untuk membunuh Khashoggi. Keterangan sumber itu juga berdasarkan rekaman yang ia dengar.

Menurut sumber itu, Khashoggi diseret dari kantor konsulat jenderal di Istanbul. Ia kemudian direbahkan di atas sebuah meja di sebuah ruang belajar. Suara menakutkan terdengar dari saksi yang berada di lantai bawah.

“Konsul dibawa keluar ruangan. Tidak ada upaya untuk menginterogasi dia (Khashoggi), mereka datang untuk membunuhnya,” ujar sumber itu kepada MME.

Teriakan itu berhenti ketika Khashoggi disuntik oleh zat yang belum diketahui kandungannya. Jurnalis Washington Post itu kemudian dimutilasi oleh para pelaku di atas meja.

Sumber itu menyebut, nama Salah Muhammad al-Tubaigy sebagai otak mutilasi. Ia merupakan kepala forensik barang bukti di Departemen Keamanan Saudi.

Al-Tubaigy diketahui juga merupakan salah satu dari 15 personel Saudi yang datang ke Ankara menggunakan jet pribadi saat Khashoggi hilang. “Pembunuhan ini butuh waktu tujuh menit,” ujar sumber itu yang menyebut Khashoggi masih hidup saat aksi mutilasi itu dilakukan.

Presiden Turki Recey Tayyip Erdoga juga tak menampik ada sisa bekas material di sisi Konsul Saudi yang sepertinya dicat ulang. Petugas juga menemukan zat material racun saat memeriksa Konsulat Saudi.

Kemarin, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mendarat di Turki. Pompeo akan mengadakan pertemuan dengan pejabat Turki untuk membahas hilangnya dan dugaan pembunuhan Khashoggi.

Pompeo tiba di Ankara, ibu kota Turki setelah mengunjungi Arab Saudi untuk bertemu  dengan Raja  Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman(MBS).

Pompeo mengatakan kerajaan menjanjikan penyelidikan transparan. Menurut Pompeo, Pemerintah Saudi  berkomitmen untuk menahan siapa pun yang terlibat dalam kasus Khashoggi. Baik dari perwira senior atau pejabat. “Mereka tidak membuat pengecualian siapa yang akan bertanggung jawab. Termasuk anggota kerajaan,” kata Pompeo.rep

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment