Banjarmasin, BARITO – Tingginya animo masyarakat Kalimantan Selatan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 belum diimbangi dengan ketersediaan vaksin yang memadai. Hal itu terlihat dari penilaian pemerintah pusat bahwa sembilan provinsi, termasuk Kalsel, pelaksanaan vaksinasinya masih rendah.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebutkan, angka vaksinasi Covid-19 di sembilan provinsi masih di bawah rata-rata. Provinsi-provinsi itu menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo.
“Presiden memberi perhatian kepada Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, NTB, Maluku Utara, dan tentunya Papua yang angkanya masih lebih rendah daripada angka vaksinasi rata-rata nasional,” kata Airlangga dalam jumpa pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/9) malam.
Menurut Airlangga, presiden meminta akselerasi vaksinasi menjadi fokus utama di sembilan provinsi itu, termasuk di lima kabupaten/kota tempat penyelenggaraan PON di Papua.
Menurut data Kementerian Kesehatan, daerah-daerah yang menjadi perhatian Jokowi itu masih memiliki capaian vaksinasi di bawah 20 persen.
Di Kalsel, capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 19,31 persen dan dosis kedua 12,37 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muhammad Muslim mengatakan, untuk mempercepat tercapainya target vaksinasi, idealnya Kalsel memberikan vaksin kepada 22 ribu warga per hari.
‘’Dengan demikian kita membutuhkan 154 ribu dosis vaksin per pekan,’’ katanya kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Muslim menilai, minat warga Kalsel mengikuti vaksinasi terbilang tinggi. Namun, lantaran stok vaksin terbatas, maka target melaksanakan vaksinasi kepada 22 ribu warga per hari itu tak bisa dilaksanakan.
‘’Karena itu, saat ini vaksin yang datang langsung kita bagikan kepada masyarakat agar secepatnya dihabiskan,’’ katanya.
Sepekan terakhir, Kalsel kembali mndapat pasokan 480.200 dosis vaksin Sinovac yang tiba dalam tiga kali pengiriman.
“Pengamanan kedatangan vaksin Sinovac berjalan aman dan lancar, mulai Bandara Internasional Syamsudin Noor hingga dikawal menuju gudang Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kalsel di Banjarbaru,” kata Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ronny Suseno di Banjarbaru, Senin.
Pengiriman vaksin pertama tiba Kamis (2/9) sebanyak 10 koli atau 18.600 vial. Kemudian, Jumat (3/9), kembali tiba 15 koli atau 28.920 vial. Terakhir, Senin, ada satu koli atau 500 vial. Sehingga total, Kalsel menerima pasokan 26 koli atau 48.020 vial atau 480.200 dosis vaksin Sinovac.
Sementara itu, masih terkait upaya mempercepat vaksinasi Covid-19 di Kalsel, para anak muda yang tergabung dalam Staf Khusus Kepresidenan RI menggelar kegiatan Vaksinasi Merdeka di Bumi Lambung Mangkurat ini.
Perwakilan staf Kepresidenan RI Aldi Fachrisaldi Putra mengatakan, dalam Vaksinasi Merdeka ini pihaknya menargetkan sebanyak 14.000 orang warga Kalsel divaksin.
“Jadi, targetnya di Kalsel sebanyak 14.000 orang, mulai dari usia pelajar 12-17 tahun hingga lansia, baik untuk vaksin pertama maupun vaksin kedua,” ujarnya.
Vaksinasi Merdeka dilaksanakan serentak di seluruh pesantren dan rumah ibadah di Kalsel, melibatkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat .
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengapresiasi kepeloporan segenap komponen masyarakat dan kerukunan umat beragama dalam menyukseskan vaksinasi massal untuk memutus mata rantai Covid-19 ini.
“Ini merupakan bentuk ikhtiar bersama untuk mempercepat penanggulangan Covid-19,” katanya saat meninjau Vaksinasi Merdeka di halaman Gereja Katolik Katedral Keluarga Kudus Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Senin.
Salah satu tokoh agama yang ikut divaksin Habib Fathurrahman Bahasyim mengatakan, tidak perlu pilih-pilih tempat dalam mengikuti vaksinasi.
“Yang penting di sini adalah upaya ikhtiar dari kita supaya menjaga diri agar tidak mudah terpapar virus Corona. Ini salah satu bentuk toleransi antar umat beragama, ” ujarnya usai menjalani vaksinasi di halaman Katedral itu.slm/dya
Penulis: Salman Editor : Dadang Yulistya