Merauke, BARITO – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua kembali tercoreng oleh perilaku tidak sportif tim tuan rumah. Kericuhan terjadi ketika pegulat Kalimantan Selatan Rendy Aditya S bertanding melawan pegulat Papua Heri Fadli H, Senin (11/10).
Tidak terima atletnya kalah, tim gulat tuan rumah menyerang panitia. Bahkan, kontingen gulat Kalsel mendapat intimidasi hingga di luar arena pertandingan.
Kericuhan bermula ketika proses challenge dengan melihat tayangan ulang pertandingan yang hanya menyisakan waktu empat detik. Melihat tayangan ulang itu, wasit memberikan poin untuk Rendi, dan otomatis membuat pegulat tuan rumah kalah.
Tidak terima dengan kepuusan wasit, salah satu oknum kontingen Papua langsung menyerobot masuk ke arena pertandingan dan menyerang meja wasit.
Tak lama kemudian diikuti oleh rombongan kontingen tuan rumah yang lain. Mereka mematahkan kursi, menendang perlengkapan pertandingan hingga memecahkan layar LCD yang menayangkan poin pertandingan.
Keadaan semakin memanas ketika kontingen Papua mencari wasit yang menjadi pengadil pertandingan di laga tersebut.
Kemudian, terjadi aksi kejar-kejaran antara wasit dengan oknum kontingen Papua. Parahnya, dalam kericuhan tersebut ada bogem mentah yang dilayangkan kepada salah satu penyelenggara pertandingan.
Beruntung wasit yang dikejar tersebut bisa diselamatkan dan diamankan oleh petugas keamanan pertandingan dari Polres Kabupaten Merauke.
Kontingen Kalsel yang saat itu menonton pun juga langsung mengamankan diri ke arena latihan.
Atlet-atet Kalsel yang memakai jaket kontingen langsung melepas dan membaliknya agar tak diketahui bahwa mereka dari Kalsel, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, Kontingen Papua terlihat sangat marah kepada lawannya, yakni pegulat andalan Kalsel, Rendy.
Setelah hampir setengah jam memanas, kondisi akhirnya bisa ditenangkan oleh aparat keamanan yang berjaga di sekitar pertandingan.
Penyelenggara mendatangkan tambahan aparat keamanan dari Satuan Brimob yang bertugas di Kabupaten Merauke.
Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji,ikut turun ke arena pertandingan gulat.
Untung mengaku kecewa dengan kejadian tersebut. Ia menegaskan bakal memproses hukum setiap orang yang merugikan dan merusak perlengkapan pertandingan.
“Siapa pun yang melanggar hukum akan diproses! Saya sudah berjanji kepada Presiden kalau penyelenggaraan PON di Merauke ini akan berjalan aman dan tertib,,” tegasnya.
Usai kejadian tersebut, kontingen Kalsel kembali mendapat intimidasi dari tuan rumah. Kejadian tersebut terjadi di gedung latihan gulat. Dis ana mereka diusir oleh tuan rumah.
“Keluar! Kami ingin merdeka,” ucap salah satu anggota kontingen Papua.
Sontak para ofisial dan atlet Kalsel bergegas meninggalkan arena latihan menuju bus untuk langsung menuju ke wisma atlet.
Waktu masuk bus pun kontingen Kalsel mendapat intimidasi. Bus mereka ditahan oleh oknum dari kontingen Papua.
Beruntung pengamanan dari aparat Brimob Polda Kalsel yang dipimpin oleh Ipda Jhony Silaen terus melekat dan memastikan keamanan segala yang terlibat di kontingen Kalsel klaster Merauke.
Dengan mendapat pengamanan ketat rombongan kontingen Kalsel berhasil selamat sampai ketujuan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tolah/H Arief