Samarinda, BARITOPOST.CO.ID – Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dieemparkan tragedi mengerikan pada Selasa (6/2/2024) dini hari.
Satu keluarga yang terdiri dari suami, Waluyo (35), istrinya, Sri Winarsih (34), dan tiga anak mereka, RJS (15), VDS (11), serta ZAA (3), tewas secara sadis, warga setempat terkejut dan ketakutan.
Baca Juga: Bupati HST Serahkan Bantuan Cadangan Pangan 2024
Pembunuhan tersebut berhasil diungkap oleh pihak kepolisian, yang segera mengamankan pelaku aksi keji tersebut, seperti dikutip dari Instagram @info_samarinda_ pada Rabu (6/2/2024).
Kelima korban tersebut terdiri dari suami, Wl kelahiran 1989 atau berusia 35 tahun. Lalu, istri Wl, SW kelahiran 1990 atau berusia 34 tahun. Kemudian RJS kelahiran 2009 dan VDS kelahiran 2013, keduanya berjenis kelamin perempuan.
Dan, ZAA yang masih berusia 3 tahun kelahiran 2021.
Baca Juga: Bupati HST Serahkan Bantuan Cadangan Pangan 2024
Kejadian pembunuhan satu keluarga diperkirakan sekitar tengah malam, pukul 24.00 Wita.
Ironisnya perbuatan sadis itu dilakukan oleh seorang pelajar SMK di Baulu berinisial JND yang masih dibawah umur.
Pelaku, yang diduga memiliki hubungan asmara dengan salah satu korban, RJS, diduga melakukan tindakan tersebut sebagai bentuk balas dendam setelah hubungan mereka kandas dan diduga tidak direstui oleh ayah korban.
Kejadian mengerikan itu dimulai pada malam hari ketika pelaku mematikan listrik di rumah korban untuk memudahkan aksinya.
Baca Juga: Bupati HST Serahkan Bantuan Cadangan Pangan 2024
Proses pembunuhan berlangsung secara berurutan, dimulai dari Waluyo, kemudian istri, hingga anak tertua yang juga merupakan mantan pacar pelaku. “Anak tertua atau pacar pelaku dibunuh lalu diperkosa. Setelah itu mau pergi, Waluyo masih tampak hidup lalu dihabisi lagi,” ungkap kepolisian.
Kasus pembunuhan ini menarik perhatian warga, yang geger dan terus berjaga di tempat kejadian perkara (TKP), yaitu rumah korban.
Baca Juga: bjb Solo Local Festival Dorong Generasi Muda Majukan Wirausaha
Meskipun pelaku sudah ditangkap, pihak kepolisian masih mendalami informasi awal dan menunggu hasil otopsi dari RSUD PPU.
Kasat Reskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan, membenarkan kejadian tragis tersebut dan menyatakan bahwa terduga pelaku sudah diamankan. Namun, informasi lebih lanjut masih menunggu rilis resmi dari pihak berwenang.
Baca Juga: bjb Solo Local Festival Dorong Generasi Muda Majukan Wirausaha
Seorang kerabat korban yang ditemui di RSUD PPU mengonfirmasi bahwa satu keluarga tersebut memang menjadi korban pembunuhan.
Butut Sunaryo, adik korban, menduga bahwa pembunuhan ini telah direncanakan oleh pelaku sebagai buntut dari hubungan asmara yang putus.
Baca Juga: bjb Solo Local Festival Dorong Generasi Muda Majukan Wirausaha
Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korban sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU. “Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari WL, satu dari korban kasus pembunuhan di PPU ini.
Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.
Baca Juga: bjb Solo Local Festival Dorong Generasi Muda Majukan Wirausaha
Keluarga tersangka dan korban memang sudah ada konflik sepele sebelumnya. Baik permasalahan ayam ataupun karena korban meminjam helm dan tiga hari tidak dikembalikan.
Ada pula keterangan dari keluarga bahwa salah satu korban yakni RJS yang merupakan anak pertama, pernah menjalin hubungan asmara dengan tersangka. Namun mereka tidak direstui oleh orangtua yang juga korban, karena alasan RJS sudah memiliki pasangan lain.
Penulis*/Editor : Mercurius
Dirangkum dari berbagai sumber
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya