Banjarmasin, BARITO – Unit usaha pada lembaga yayasan pendidikan dipercaya mampu menggotong semua biaya operasional dan pembangunan lembaga pendidikan itu sendiri.
Unit usaha yang dimaksud saat ini menjadi salah satu visi misi calon Rektor Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Uniska DR Ir Sanusi.
Saat ditemui di ruangannya, Sabtu (27/3) Sanusi mengimpikan bahwa kedepan Uniska tidak lagi menggantung pada Surat Persetujuan Pembayaran (SPP) yang dibayar mahasiswa.
Memang saat ini pendapatan Uniska sangat besar dari pungutan SPP tersebut. Bila dihitung satu bulannya mahasiswa bayar SPP rata rata Rp 650 ribu dikali kan 17 ribu jumlah mahasiswa.
Namun, Sanusi tidak memandang seperti itu. Baginya, sudah saatnya Uniska membangun unit-unit usaha dimana hasilnya nanti bisa menutupi semua biaya kampus termasuk gaji dosen maupun karyawannya.
“Perguruan tinggi yang sehat itu adalah 40-60 persennya tidak lagi ketergantungan pada SPP. Ia harus punya usaha,” katannya
Unit usaha itu misalnya, lanjut Sanusi dibangunnya mini market yang dinamai ‘Uniska Mart’. Toko modern tersebut sangat potensial bila dikelola dengan cara profesional.
“Bayangkan satu market itu saja setahun bisa meraup keuntungan 1 miliar. Nah Uniska Mart ini sangat potensi bisa mendapatkan itu, karena mahasiswa maupun warga umum bisa belanja,” bebenya.
Dari segi kemanfaatan lainnya, Uniska Mart juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat dijadikan objek edukasi usaha bagi mahasiswa baik itu yang ingin melakukan penelitian atau hal lainnya untuk kepentingan akademisi.
Jalannya usaha yang dimiliki perguruan tinggi ini juga dapat mensubsidi biaya SPP dan bahkan denda keterlambatan membayar SPP bisa saja dihapuskan atau di kurangi. Pasalnya, kampus tidak lagi berharap dari SPP. Kemudian, usaha lainnya seperti penginapan hingga kantin juga perlu dibenahi.
“Bila usaha berjalan baik, saya rasa denda keterlambatan SPP bisa saja dihapuskan. Tak itu saja, bakal banyak mahasiswa-mahasiswa yang mendapatkan beasiswa,” tutupnya.
Penulis: Hamdani