Satgas Siaga Darurat Karhutla Ikuti Pembekalan

Banjarbaru, BARITO – Setelah resmi ditugaskan dan dilepas ke wilayah masing-masing oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pada apel siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla),  1512  orang anggota satgas gabungan karhutla mendapat pembekalan dan pengarahan di Gedung Ideham Chalid Setdaprov, Selasa (30/7) pagi. Pengarahan disampaikan oleh Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Kolonel Inf M Syech Ismed,

Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) Kombes Pol Isdiyono, SH dan Staf Ahli Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen (Purn) Komarudin Sulaeman Simanjuntak.

Seperti diketahui,  Provinsi Kalsel menetapkan status siaga darurat bencana karhutla pada 1 Juni sampai 31 Oktober 2019. Titik api yang terpantau per hari rata-rata mencapai 10 titik. Berdasarkan data BPBD Kalsel, titik api terbanyak ada di Tanah Laut (Tala).

Pada acara pembekalan satgas di Gedung Ideham Chalid, Danrem 101/Antasari Kolonel Inf M Syech Ismed mengatakan, berdasarkan pemantauan BMKG, temperatur sudah tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa saat ini sudah mendekati musim panas.

“Saya himbau tugas- tugas yang sudah dibagi sesuai bidang tugas masing-masing silakan dipersiapkan. Harus diupayakan bagaimana supaya api bisa padam,” ujarnya dalam kegiatan Pembekalan Satgas Siaga Darurat Bencana Pada Kesiapsiagaan Pemadaman Serta Penempatan Satgas Gabungan di Wilayah Provinsi Kalsel tahun 2019″.

Dalam hal ini, air dan personil harus siap karena posko juga telah diluncurkan oleh korem. Sehingga petugas sudah harus piket di posko tersebut.

Sementara itu Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) Kombes Pol Isdiyono, SH mengatakan siap mendukung upaya pemadaman karhutla. Kepolisian juga telah menyusun berbagai tahapan diantaranya tahap perencanaan dan pengorganisasian.

“Mewakili kapolda, saya ikut dan siap mendukung memadamkan api yang ada di wilayah Kalimantan Selatan. Kita sudah melakukan pembagian tugas, rapat dan sebagainya,” jelasnya.

Karo ops juga menegaskan bahwa satgas harus aktif melakukan upaya antisipasi. Misalnya melakukan pengecekan belasan sumur di kawasan Bandara Syamsuddin Noor.

Sedangkan Staf Ahli Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen (Purn) Komarudin Sulaeman Simanjuntak dalam arahannya mengatakan bahwa Kalsel dengan semangat motto “Bergerak” patut menjadi model dalam upaya antisipasi bencana. Menurutnya, dengan motto “Bergerak” oleh Gubernur Sahbirin Noor, maka saat ini satgas harus mengepung asap.

“Dulu kita dikepung asap tapi sekarang dengan motto ‘Bergerak’ ini kita yang kepung asap,” ucapnya.

Satgas gabungan dalam melakukan penanggulangan bencana karhutla juga harus menggunakan pola pendekatan kesejahteraan.

Mayjen (Purn) Komarudin Sulaeman Simanjuntak juga mengatakan, ada 26 kementerian yang bersinergi dengan jajarannya dan masyarakat dalam upaya antisipasi karhutla. Selain itu dia juga menekankan bahwa pasukan satgas siap memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kita semua, sebanyak 1512 personil, tidur bersama rakyat selama belum ada perintah penangguhan tetapi tidak merugikan rakyat,” katanya.

tya

Related posts

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024