Satu Lagi Pasien Sembuh

by baritopost.co.id
0 comments 3 minutes read

Rapid Test 9,9 Reaktif

Banjarbaru, BARITO – Pasien pada kasus pertama terkonfirmaai positif Covid-19, Ulin 1 akhirnya dinyatakan sembuh, Senin (13/4).

Ulin 1 atau kode KS Covid#1 itu telah menjalani perawatan hampir 1 bulan lamanya di RSUD Ulin.
“Kabar gembira kami sampaikan, terutama tambahan yang sembuh adalah pasien atau kasus KSCovid #1 atau Ulin 1 usia 45 tahun laki laki pada perawatan hari ke -27,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Muhammad Muslim di Command Center, Setdaprov yang disampaikan kepada media melalui rekaman suara, Senin (13/4) sore.

Muslim mengungkapkan, hasil laboratorium polymerase chain reaction atau PCR yang bersangkutan menunjukkan negatif selama 2 kali swab. Sehingga disimpulkan bahwa pasien Ulin 1 dinyatakan sembuh.

” Tinggal nanti bisa dipulangkan oleh rumah sakit yang merawatnya,” sambung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel itu.

Berdasarkan perkembangan data terakhir gugus tugas per 13 April 2020 pukul 16.00 wita, jumlah orang dalam pemantauan atau ODP 1232 atau bertambah15 ODP jika dibandingkan hari kemarin yang berjumlah 1217.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini dirawat di beberapa rumah sakit (RS) berjumlah 15.
Perinciannya, 6 di RSUD Ulin, 3 RS Muhammad Anshari Saleh ,1 di RS H Boejasin Tanah Laut, 3 di RS H Hasan Basry, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan 2 orang melakukan isolasi mandiri.

Sedangkan yang terkonfirmasi positif jumlahnya 34 , dengan rincian ada 27 kasus , 4 meninggal, 3 sembuh.
Sehingga jumlah yang dirawat ada 21 dan 6 isolasi mandiri.

Sedangkan pasien yang terkonfirmasi positif yang masih dirawat ada sekitar 14 orang di RSUD Ulin. Kemudian di RS Muhammad Anshari Saleh sebanyak 3 kasus, RS Abdul Aziz,Batola 2 kasus, RS H Boejasin 2 dan 6 yang masih dalam isolasi mandiri.

Lebih jauh Muslim memaparkan bahwa dalam rangka melakukan pemetaan dan upaya tracing maupun tracking dengan menggunakan rapid test, maka telah dilakukan dan terlaporkan sebanyak 1159 orang dan 115 diantaranya reaktif.

“Oleh karena itu, prosentase yang reaktif sekitar 9,9 persen. Ini tentu saja digunakan sebagai langkah penataan lebih lanjut untuk melakukan upaya- upaya isolasi, baik mandiri maupun secara khusus dalam tempat karantina maupun di rumah sakit,” katanya.

Dalam hal ini, pemprov telah menggunakan gedung terutama di Jalan Ambulung Kecamatan Loktabat Selatan , Kota Banjarbaru sebagai tempat karantina.

Gedung milik Pemprov Kalsel tersebut menjadi tempat karantina bagi orang tanpa gejala (OTG ) atau ODP yang hasilnya reaktif melalui rapid test.

“Ada sekitar 25 ODP dan 24 diantaranya berasal dari klaster Gowa dan 1 berasal dari Kalteng. Segala kebutuhan sehari- hari ditanggung pemprov melalui gugus tugas,” terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan perawatan dari tenaga medis maupun perawat baik dari gugus tugas dengan dibantu pihak rumah sakit terdekat dalam rangka pemantauan. Selain itu, sejumlah aparat keamanan juga disiagakan dalam rangka pengamanan.

Muslim menuturkan, ada beberapa strategi dalam upaya meningkatkan ruang perawatan di rumah sakit rujukan.
Misalnya di RSUD Ulin telah dilakukan penambahan ruangan. Dia berharap, dengan semakin ditingkatkannya ruang perawatan, maka dapat menampung lebih banyak, baik PDP maupun yang terkonfirmasi positif.

“Marilah kita bersama- sama bergotong royong dalam upaya pembatasan-pembatasan kerumunan kerumunan, agar kita dapat menuntaskan dengan cepat wabah Covid-19 di Kalsel,” ajaknya.tya/slm

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment