Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pihak Kejari Banjarmasin terus menelisik dugaan korupsi pembangunan Gedung Laboratorium dan Pelayanan Publik Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Banjarmasin yang menelan anggaran 27 miliar itu terus ditelisik. “Kita sudah melakukan ekspose dengan para ahli dan BPK , meski sudah mengerucut namun belum pada tahap kata sepakat apakah ini bagian dari kerugian, kesalahan administrasi ataupun adanya dugaan tindak pidana ” ujar Kasi Intel Kejari Banjarmasin Dimas Purnama Putra SH MH kepada Barito Post, Minggu (19/3/2023) .
Saat ini sambung Dimas sudah 22 saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangan.
Sementara itu satu saksi dari pelaksana kegiatan sebutnya mangkir selama tiga kali panggilan “Kita sudah melakukan tiga kali panggilan melalui ekspedisi karena yang bersangkutan posisinya memang di luar daerah namun hingga sekarang belum memenuhi panggilan” tegas Dimas.
Baca Juga: Balangan Coal Group Dan Mitra Kerja Beri Bantuan Warga Terdampak Banjir
Langkah kedepan Kejari Banjarmasin akan meminta bantuan dari Adhiyaksa Monitoring Center guna mencari keberadaan saksi yang mangkir tersebut,karena orangnya memang tidak menetap di Banjarmasin “Yang pasti rekan rekan media harap bersabar sebentar lagi akan tayang “pungkasnya.
Seperti diketahui objek penyidikan Kejari Banjarmasin adalah pembangunan gedung laboratorium dan pelayanan publik BBPOM tahap II pada 2019 dan tahap III pada 2021 di Kota Banjarbaru dengan anggaran bersumber dari APBN masing-masing sekitar Rp 16 miliar dan Rp 11 miliar.
Penulis/Editor: Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya