Teks: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Johan Supit (kanan)
Banjarmasin, BARITO – Untuk menyatukan kembali kepengurusan yang terbelah, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate Do (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kalsel hasil Musprov, Johan Supit, menyarankan agar secepatnya dilakukan rekonsiliasi.
“Tidak perlu berlarut-larut, saatnya untuk merajut kembali jalinan silaturahmi antara kepengurusan Forki Kalsel hasil Musprolub dan Forki Kalsel hasil Musprov,” ungkap Johan Supit disela-sela Kejuaraan Karate KONI Banjarmasin Cup, Ahad (7/7) di GOR Borneo Banjarmasi.
Apalagi, lanjut Ketua Harian Forki Banjarbaru ini, Pengurus Besar (PB) Forki juga sudah memberikan legitimasi kepada kepengurusan Forki Kalsel versi AD/ART lewat Musprov. “Kita ingin mengakhiri dualisme ini dengan kembali pada aturan dan legitimasi yang ditetapkan oleh Forki Pusat,” sebutnya.
Secara pribadi, sambungya, rekonsiliasi tidak lain mempersatukan dua kepengurusan Forki Kalsel. “Jujur saja saya tetap mendukung Paman Birin (H Sahbirin Noor) yang tak lain gubernur Kalsel sebagai Ketua Umum Forki Kalsel sesuai dengan mekanisme AD/ARD Forki Pusat,” tutur anggota Bidang Organisasi, Perguruan, Daerah, dan Hukum Forki Pusat ini.
Pentingnya rekonsiliasi, menurutnya, agar pembinaan karate di daerah lebih fokus dan terprogram. “Sambil menjalankan program pembinaan, induk organisasinya juga perlu disatukan kembali,” ucapnya.
Sementara itu, ditambahkannya, Forki Pusat atas Forki Kalsel mengapresiasi pelaksanan Kejuaraan Karate KONI Banjarmasin Cup yang dilaksanakan Forki Banjarmasin yang diketuai Johansyah Muhlis.
“Kegiatan kejuaraan ini sudah saya sampaikan ke Forki Pusat dan evennya sudah diakui secara resmi,” ucapnya. Tolah