Banjarmasin, BARITO – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar membuka sekaligus menyampaikan sambutan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Kalimantan Selatan, Rabu (25/5/2022) di Banjarmasin.
Dihadapan peserta rakor yang dipimpin Ketua FKUB Kalsel Ilham Masykuri Hamdi, Sekdaprov Kalsel berharap kegiatan ini dapat menjadi komitmen bersama untuk selalu memelihara kerukunan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Roy menambahkan dalam upaya menjaga sendi-sendi kerukunan di Kalsel telah dilakukan langkah-langkah strategis dan sinergis upaya pembinaan antar umat beragama. Hal ini dilakukan melalui fasilitasi FKUB sebagai forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi pemerintah daerah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan.
Disebutkannya bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk (pluralistic society) yang antara lain ditandai berbagai perbedaan, baik perbedaan kehidupan politik, sosial, budaya, suku bangsa, adat istiadat maupun agama.
Roy menandaskan salah satu fakta yang tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan sosial adalah keragaman agama yang dipeluk oleh masyarakat.
“Pluralitas adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia,” tegasnya.
“Sepanjang sejarah bangsa ini justru berdiri kokoh karena ditopang oleh berbagai perbedaan,” tukasnya.
Lanjutnya perbedaan-perbedaan yang ada baik suku, agama, ras, golongan ataupun keanekaragaman budaya seharusnya menjadi tugas setiap warga Indonesia dalam menjaga dan membiarkan untuk bertumbuh subur.
Diingatkannya perbedaan juga bagaikan pedang bermata dua, sisi negatif dan sisi positif. Sisi negatif, kadangkala perbedaan yang ada dapat menjadi sumber konflik, terutama bila berhadapan dengan kepentingan yang saling bertolak belakang antara satu sama lain. Tetapi disisi lain, pluralitas memiliki potensi positif, terutama bila keanekaragaman yang ada mampu dikelola secara baik sehingga memiliki kekuatan dalam membangun kesejahteraan umum.
Dikatakannya sebagai manusia, semua umat beragama mendambakan hidup damai dalam komunitas multiagama dan keyakinan. Namun kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama tersebut hanya terwujud apabila setiap umat menghargai toleransi.
Oleh karena itu, imbuhnya, bangsa Indonesia harus mampu membina dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan harus dapat menciptakan kerukunan bangsa, jangan terpecah belah karena agama tapi harus berpegang teguh pada semboyan
“Bhineka Tunggal Ika”.
Diharapkannya perlu adanya suatu sikap hidup keagamaan yang relatif sebagai jalan keluar dari kemelut perpecahan dan pertengkaran antar agama yang pasti merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Untuk itulah kami memandang penting penguatan moderasi beragama sebagai salah satu langkah strategis bagi pelaksanaan program pembangunan Provinsi Kalsel,” terangnya.
Diingatkan Roy, kedepan banyak tantangan dan tugas yang diemban FKUB untuk terus memelihara kerukunan, kesatuan dan persatuan di wilayah Kalsel.
Penulis : Salman/Cyntia
Editor : Sophan Sopiandi