Banjarmasin, BARITO – Ratusan pelajar SD dan SMP Widya Dharma Banjarmasin mengikuti upacara HUT Proklamasi ke-74 Republik Indonesia (RI) di halaman perguruan Widya Dharma, Jalan Bandarmasih Komplek DPR No 04 Banjarmasin, Sabtu (17/8).
TAK hanya itu, puluhan guru, orangtua murid, termasuk PAUD Terpadu juga dengan khusyuk mengikuti pelaksanaan pengibaran bendera merah putih, serta pembacaan proklamasi dan UUD 1945.
Ketua Yayasan Makmur Harmonis Sentosa DR (HC) Yunan Chandra dalam apel HUT ke-74 RI menekankan pentingnya mengenang jasa para pahlawan, sehingga Indonesia bisa merdeka hingga saat ini.
“Ini penting bagi guru, siswa dan karyawan untuk menumbuhkan kembali semangat generasi saat ini, sehingga dapat melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia, termasuk memajukan sekolah Widya Dharma” ujar anggota DPRD Banjarmasin terpilih ini.
Politisi Nasdem ini menegaskan proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Proklamasi yaitu merupakan alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.
“Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di setiap keadaan,” ucapnya.
“Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, maka bangsa Indonesia telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka, baik secara de facto maupun secara de jure,” sambung Yunan Chandra.
Ia berharap semua pihak mampu bersatu berjuang untuk menang. Artinya, Indonesia jangan kalah dengan bangsa lain.
Dalam upacara tersebut, hadir pula Kepala SMP Widya Dharma Lia Mandasari, Kepala SD Widya Dharma David Haris, Kepala PAUD Terpadu/TK Widya Dharma Syaida. Widya Dharma merupakan sekolah yang bersifat sekolah nasional “Jadi siapapun boleh belajar bahkan guru agamanya pun lengkap,” bebernya.
Bahkan, pada ujian nasional (UN) 2019, SMP Widya Dharma berhasil menyabet peringkat 4 se-Kalimantan Selatan, dengan nilai di atas rata-rata 4,3. Kini Widya Dharma memiliki guru/karyawan 62 orang dan 500 siswa, dengan program unggulan tiga bahasa yakni Bahasa Indonesia, Mandarin dan Inggris.
“Sejak tujuh tahun, kami sudah mendatangkan guru dari tiongkok 2-3 orang untuk memberikan pelajaran Bahasa Mandarin,” ucap Yunan Chandra.
Semuanya telah dikoordinasikan dengan Badan Koordinasi Penyelenggara Bahasa Mandarin (BKPBM) di Jakarta yang mengurus guru dari Tiongkok. “Kami membiayai untuk hidup layak para guru dari Tiongkok. Sementara gaji langsung dari pemerintah Tiongkok,” imbuhnya.
Tolah