Selama Perang Ukraina-Rusia, Lebih 15.000 Orang Hilang

Selama Perang Ukraina-Rusia, Lebih 15.000 Orang Hilang

Ukraina, BARITOPOST.CO.ID – Komisi Internasional untuk Orang Hilang (ICMP) menyebutkan, pada Kamis 24 November 2022, terdapat 15.000 lebih orang hilang selama perang di Ukraina.

Organisasi yang berbasis di Den Haag itu didirikan setelah perang Balkan pada 1990-an dan membuka kantor cabang di Kiev pada Juli untuk membantu Ukraina mendokumentasikan sekaligus melacak orang-orang yang hilang.

 

BACA JUGA: Geopolitik Pengaruhi Daya Beli Negara Maju, OJK Kalimantan: Kalsel Antisipasi Resesi Ekonomi

 

Direktur Program ICMP untuk Eropa, Matthew Holliday, mengungkapkan, belum diketahui pasti berapa banyak orang yang dipindahkan secara paksa, yang ditahan di Rusia. Dan, yang masih hidup dan yang terpisah dari anggota keluarga mereka, atau yang meninggal dan dimakamkan di kuburan darurat.

Menurutnya, proses penyelidikan orang hilang di Ukraina akan memakan waktu bertahun-tahun bahkan setelah perang usai. “Angka 15.000 stabil mengingat bahwa di kota pelabuhan Mariupol saja otoritas memperkirakan sebanyak 25.000 orang tewas atau hilang,” ucap Holliday kepada Reuters, yang dikutip LKBN Antara.

Bahkan, sambungnya, jumlahnya besar dan tantangan yang dihadapi Ukraina banyak sekali. “Mereka juga sedang berperang melawan Federasi Rusia,” tambahnya.

Holliday berbicara setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuntut agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menghukum Rusia atas serangan udara terhadap infrastruktur sipil, setelah sederet rudal membuat kota-kota di Ukraina gelap gulita.

 

BACA JUGA: Yani Helmi Bicara Kemajuan Teknologi Hingga Perang Rusia dan Ukraina

 

Dengan menyimpan sampel DNA di basis data dan mencocokannya dengan kerabat, ICMP menghitung 27.000 orang lebih dari 40.000 orang yang dilaporkan hilang selama konflik-konflik  di bekas Yugoslavia tersebut. Di Kiev (Kuraina), ICMP mulai mengumpulkan sampel DNA dan menambah kapasitas untuk proses yang juga akan membantu jaksa menyusun kasus kejahatan perang.

“Kuncinya sekarang adalah menetapkan semua langkah yang tepat untuk memastikan bahwa sebanyak mungkin orang dapat diidentifikasi. Mayoritas orang hilang, mereka yang meninggal, adalah korban kejahatan perang, dan pelakunya harus bertanggung jawab,” imbuhnya.

Sumber : Reuters/Antara

Editor : Afdi

 

Related posts

Peserta Uncle Hard Enduro 2024 Datang, 22 Pembalap Internasional Asal 12 Negara

Internasional Paralayang Kalsel 2024 Dimulai, Diikuti 82 Peserta

Daging Dam Jamaah Haji Dikirim ke Indonesia