Banjarmasin, BARITO – Sisa tiga bulan lagi, realisasi APBD Pemko Banjarmasin ternyata baru terserap 48,23 persen dari anggaran Rp 2.029 triliun. Hal tersebut menunjukan presentase penyerapan Pemko cukup menghawatirkan.
Kendati itu, apakah target bisa tercapai sesuai harapan, atau bahkan banyak meninggalkan SILPA tahun ini.
Namun, bila berkaca dengan tahun sebelumnya, capaian mencemaskan itu juga terjadi dipenghujung beberapa bulan tutup anggaran. Setelah dilakukan kerja ekstra disisa waktu, akhirnya penyerapan APBD tercapai sesuai yang diharapkan.
Apakah angka itu akan mengulang cerita kembali, atau ini benar-benar akan banyak melakukan pengembalian sisa anggaran.
Bila melihat data serapan APBD yang dikeluarkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin. Ada tiga SKPD yang penyerapan APBD nya jauh dari target efektif.
Tiga SKPD itu yang pertama Dinas PUPR Kota Banjarmasin. Dinas yang dipimpin oleh, Suri Sudarmadiyah per September ini baru bisa menyerap 21, 52 persen dari anggaran Rp 302 miliar.
Kemudian, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Banjarmasin, baru menyerap APBD 31,90 persen. Yang ketiga BPKPAD sendiri yakni 38,13 persen dari anggaran Rp 40 miliar.
Baca Juga:
– Warung Gratis di Masjid Jami Banjarmasin Sukseskan MTQ Nasional ke-XXIX
– Warga KBI Tak Sabar Ingin Miliki Jamban Sehat
Menurut Kepala BPKPAD, Edy Wibowo, penyerapan tersebut secara data memang belum masuk target. Namun, sebenarnya pekerjaan sudah dilaksanakan, tinggal melakukan pencairan yang diperkirakan pihaknya akan segera diambil dan melakukan pelunasan.
“Bila melihat data sekarang memang belum capai target, tapi itu sebenarnya sudah terlaksana bahkan bisa dikatakan lebih 80 persen sudah,” ucapnya saat dihubungi via Whats App, Selasa (11/10).
Ia melanjutkan, penyerapan itu juga termasuk SKPD yang secara data sepintas belum melakukan pekerjaan. Namun sebenarnya sudah melakukan pekerjaan fisiknya, itu seperti Dinas PUPR, Perkim dan dinas lainnya yang terkait pengerjaan fisik.
“Untuk Perkim dan PUPR memang lebih banyak fisik, biasanya akhir tahun proses pencairan. Sedangkan BPKPAD karena ada dana BTT yang penggunaannya masih sangat kecil,” bebernya.
Edy yakin, data yang keluar dibulan ini sebenarnya tidak ada masalah. Karena masih dalam proses dan realisasi sesuai kebutuhan.
“Kami yakin ini akan capai target dan bisa lebih karena sekarng masih berproses,” tutupnya.
Penulis : Hamdani