Seruan Bersama Diharapkan Merubah Pola Pikir Masyarakat akan Politik Uang

by admin
0 comments 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – ‘Serangan fajar’ ternyata masih kental dan ditunggu masyarakat meski nilai yang terbilang beragam. Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Samahuddin Muharram menyebutkan mindset masyarakat tentang itu harus segera dicegah.

“Tidak ada kata terlambat, meskipun besok pemilu dimulai,” bebernya dalam acara ‘Seruan Bersama
Pemilu bersih damai dan beretika di Kalsel, di Cafe Capung Banjarmasin, Selasa (16/4).

Acara melibatkan House of Democracy and Civil Society, CEPP ULM, Pusaka Publik, NETGRIT, KOLIM, Klinik Hukum, LK3, dan PPUA Disabilitas.

Bagi Samahuddin pertemuan ini penting, membahas adanya penomena kecemasan money politik dalam rangka membangun politik bersih. Dalam acara tersebut sedikitnya ada membahas 8 poin nyatakan bersama yang diklaim bersih dari praktisi politik.

“Tidak ada unsur politik di sini. Hanya ingin memberi seruan,” katanya.

Pernyaaan sikap bersama itu juga diklaim mewakili masyarakat sipil. Sejatinya, masyarakat diharapkan dapat merenungi hal-hal yang disampaikan.

Proses Pemilu 2019 adalah hal baru. Peristiwa monumental itu bisa saja menjadi soroton dunia.

“Banyak lembaga internasional yang akan mengamati jalannya pemungutan dan penghitungan suata Pemilu Serentak 2019 karena ingin mempelajari bagaimana Indonesiqbmengelola pemilu serentak satu hari terbesar di dunia ini, dengan sistem pemilu yang juga dianggap paling kompleks di dunia,” ucap Samahuddin dalam pembacaan pernyataan sikap.

Kedelapan poin pernyataan sikap tersebut berisikan imbauan. Semua pihak termasuk dalam tujuannya.”

Bagi pihak-pihak yang menemukan dugaan terjadinya pelanggaran atau kecurangan pemilu, diminya untuk tidak mengambil tindakan sepihak yang telah bersedia dengan baik dalam Konstitusi dan UU Pemilu sebagai cara untuk menyelesaikannya,” demikian dalam poin kedelapan yang dibacakan. hamdani

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar