2022 Ditargetkan Ratusan BUMDes Berkembang Naik Level
Banjarbaru, BARITO – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi (DPMD) Kalsel menargetkan ratusan badan usaha milik desa (BUMDes) mampu mencapai level tertinggi yakni “BUMDes Maju” di tahun 2022.
Seperti diketahui, klasifikasi BUMDes meliputi “Tumbuh” atau “Rintisan”, “Berkembang” , “Maju”.
Hal itu karena berdasarkan penilaian dari berbagai aspek serta antusiasme pemerintah kabupaten dan desa untuk membentuk BUMDes sudah cukup tinggi.
Desa di Kalsel juga dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan, sehingga BUMDes menjadi lembaga yang tepat untuk memaksimalkan potensi desa yang nantinya akan meningkatkan perekonomian warganya.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Ekonomi Masyarakat DPMD Provinsi Kalsel, Wahyu Widyo Nugroho, Jum’at (7/5/2021) di ruang kerjanya.
Wahyu menuturkan, perkembangan BUMDes di Kalsel dalam 1 tahun terakhir cukup bagus.
“Dalam kurun waktu satu tahun yakni dari 2019 hingga 2021 saat ini, sebanyak 45 BUMDES masuk dalam klasifikasi BUMDes Maju. Padahal, di tahun 2019 kita belum ada satupun memiliki BUMDes kategori maju. Ini artinya, perkembangan BUMDes cukup menggembirakan,” ujarnya.
Berdasarkan data pemetaan BUMDes Provinsi Kalsel, pada tahun 2021, dari 1.864 desa di 11 kabupaten, sudah terbentuk 1.482 BUMDes atau 79,51 persen dari jumlah total desa di Kalsel. Sedangkan 382 desa belum terbentuk BUMDes atau 20,49 persen.
Dalam hal ini , jumlah BUMDes yang terbentuk tahun 2021 telah meningkat atau bertambah 100 lebih dibandingkan tahun 2019.
Pada 2019 lalu, jumlah BUMDes hanya 1.379 unit atau 73,98 persen dari jumlah desa secara keseluruhannya.
Sedangkan jumlah BUMDes Maju di tahun 2021 ada 45 atau 3,04 persen.
BUMDes Maju terbanyak ada di Kabupaten Tanah Bumbu yakni 14, Banjar 9, Tabalong 6, HST 5, Tanah Laut 4, Batola dan Tapin masing-masing 2, HSS , Balangan, Kotabaru masing-masing 1.
Data juga menunjukkan, tahun 2021 ini jumlah BUMDes Berkembang 522 atau 35,22 persen.
Sedangkan BUMDes yang masih berstatus Tumbuh sebanyak 915 atau 61,74 persen.
Untuk lebih memacu dan memotivasi pengelola BUMDes untuk menjadi “Maju” , imbuhnya, DPMD Kalsel melakukan berbagai upaya.
Diantaranya adalah menggelar bimbingan teknis, pemberian hibah, wokshop dan lomba dengan hadiah total Rp 90 juta untuk modal penguatan BUMDes.
Menurut Wahyu, pemetaan bumdes dilakukan secara berjenjang, dari desa oleh pendamping lokal desa (PLD). Selanjutnya dari PLD direkap di kecamatan oleh pendamping desa (PD) dan kabupaten oleh tenaga ahli pemberdayaan masyarakat (TAPM) Kabupaten.
“Kemudian direkap lagi di tingkat provinsi oleh dinas PMD dalam hal ini Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat,” urai pejabat bergelar magister pertanian IPB itu.
Penilaian BUMDes
Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang dalam tahap mengukur perkembangan BUMDes.
Pengukuran perkembangan BUMDes dituangkan dalam Keputusan Kepala DPMD Provinsi Kalsel Nomor : 188.48/63/DPMD Tahun 2021 tentang Penetapan Indikator Penilaian Perkembangan Badan Usaha Milik Desa Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam pertimbangannya, Keputusan tertanggal 8 April 2021 itu menyatakan bahwa dipandang perlu untuk mengukur perkembangan badan usaha milik desa di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai bahan dalam pembuatan kebijakan dan perencanaan pemberdayaan ekonomi desa.
” Untuk mengukur tingkat perkembangan BUMDes tersebut , maka dipandang perlu untuk menetapkan indikator penilaian perkembangan badan usaha milik desa di Kalimantan Selatan,” terang Wahyu.
Enam parameter penilaian BUMDes yang diatur dalam Keputusan Kepala DPMD Provinsi Kalsel, Zulkifli tersebut antara lain : kelembagaan, legalitas, usaha BUMDes, administrasi, permodalan dan aset, dampak BUMDes.
“Yang melakukan penilaian ada dua orang, yakni penilai dan narasumber untuk setiap BUMDes. Masing-masing parameter kita jabarkan lagi dalam beberapa aspek penilaian yang diukur dengan skala 1 sampai 4. Total skor akan menentukan kategori BUMDes, yakni skor 10-50 digolongkan Tumbuh, 51 sampai 75 berkembang dan diatas 75 maju. Kami berharap, semakin bertambah BUMDes yang mencapai melebihi 75,” pungkasnya.
Penulis: Cynthia